Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Jamieson Greer menegaskan bahwa ia akan mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Indonesia pada Kamis pagi untuk meninjau perkembangan perundingan dagang bilateral. Berbicara dalam forum virtual yang digelar Dewan Atlantik pada Rabu waktu setempat, Greer menyebut pihaknya ingin melihat proses negosiasi itu segera mencapai hasil.
“Saya akan berbincang dengan para mitra di Indonesia besok pagi untuk mengevaluasi kemajuan. Saya berharap kesepakatan ini dapat selesai,” ujar Greer dikutip kantor berita Antara, dalam diskusi yang menyoroti setahun kebijakan perdagangan global Amerika Serikat.
Ia menilai Indonesia memiliki peluang untuk mengikuti jejak Malaysia dan Kamboja, dua negara yang telah menandatangani perjanjian dagang dengan AS saat KTT ASEAN Oktober lalu.
Greer mengatakan Indonesia merupakan pasar ekspor yang kuat dan menyebut “ada sejumlah hal dari Indonesia yang kami inginkan.” Ia menambahkan bahwa pembicaraan kedua negara berada dalam koridor kesepakatan kerahasiaan.
Isu pembatalan negosiasi
Pemerintah Indonesia menolak isu bahwa proses negosiasi tarif dengan Washington terancam gagal. Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa dialog dagang kedua negara masih berlangsung sesuai jalurnya.
“Perundingan dagang Indonesia dan Amerika Serikat masih berproses. Tidak ada persoalan spesifik. Dinamika itu wajar dalam setiap negosiasi,” tegas Haryo dalam keterangan di Jakarta, Rabu. Ia memastikan pemerintah tetap mendorong agar pembahasan tarif dapat segera menemui titik temu dan menghasilkan manfaat bagi kedua pihak.
Isu mengenai potensi gagalnya kesepakatan mencuat setelah laporan yang menyebut Indonesia menarik kembali beberapa komitmen yang sebelumnya masuk dalam paket pembahasan.
Pemerintah Indonesia saat ini menargetkan tarif nol persen untuk komoditas yang tidak diproduksi di AS, antara lain minyak sawit mentah (CPO), karet, teh, kopi, dan produk turunan karet lainnya.
Washington maupun Jakarta sama-sama menyatakan keinginan untuk menyelesaikan negosiasi, namun keduanya belum mengungkap detail perkembangan terkini karena terikat aturan kerahasiaan pembicaraan.







