Pemerintah tengah menyiapkan strategi nasional kecerdasan buatan (AI) untuk merespons perkembangan teknologi yang pesat. Dokumen ini akan menjadi panduan bagi pengembangan ekosistem AI yang etis, mendukung program prioritas nasional, sekaligus memperkuat daya saing Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengatakan strategi tersebut akan mengatur pemanfaatan AI secara bertanggung jawab, mendorong inovasi, serta memperkuat posisi Indonesia di tingkat global. “Visi Indonesia adalah membangun ekosistem AI yang etis dan akuntabel, sekaligus memperkuat daya saing global menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya kepada wartawan di radio negara RRI di Jakarta.
Fokus pada empat pilar utama
Menurut Nezar, strategi AI akan diarahkan pada sejumlah sektor prioritas, di antaranya kesehatan, pendidikan, reformasi birokrasi, pembangunan kota pintar, dan ketahanan pangan. Teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan publik, efisiensi industri, hingga mendukung pembangunan berkelanjutan.
Di sisi lain, ia menekankan pentingnya mengantisipasi risiko, termasuk potensi disinformasi dan munculnya persona virtual generatif yang bisa menyesatkan. Karena itu, pemerintah menilai perlu adanya tata kelola yang transparan dan regulasi yang kuat agar pemanfaatan AI tetap aman bagi masyarakat.
Peta jalan ini juga diproyeksikan menjadi sarana untuk mendorong riset dan inovasi serta menarik investasi asing maupun domestik, sehingga Indonesia dapat berperan lebih aktif dalam perkembangan industri AI global.
