TÜRKİYE
2 menit membaca
Erdogan peringatkan Türkiye hadapi “bencana” saat tingkat kelahiran turun ke 1,48
Presiden Türkiye Erdogan mengatakan penurunan tingkat kelahiran memicu alarm keras bagi masa depan, dan bahwa tidak seorang pun yang peduli pada nasib negara ini boleh bersikap acuh.
Erdogan peringatkan Türkiye hadapi “bencana” saat tingkat kelahiran turun ke 1,48
Türkiye menghadapi 'bencana' karena angka tingkat kelahiran anjlok.
21 November 2025

Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan berbicara dalam Simposium Keluarga dan Seni-Budaya pada Kamis di Ankara, menyoroti apa yang ia sebut sebagai meningkatnya tantangan yang dihadapi institusi keluarga.

Menyoroti tekanan terhadap institusi keluarga, Erdogan mengatakan, “Kami mengambil langkah-langkah terhadap pemaksaan konsep netral gender dan gerakan LGBT, tanpa memberikan kelonggaran atau toleransi.”

Ia menegaskan bahwa Türkiye berupaya melindungi keluarga di tengah situasi ketika kapitalisme global membuka front baru, sementara imperialisme budaya dan kepungan digital semakin menguat di seluruh dunia.

Presiden juga memperingatkan krisis demografis, dengan mengatakan, “Saat ini kita menghadapi sebuah bencana,” setelah data resmi menunjukkan tingkat fertilitas total negara itu turun ke 1,48 tahun lalu.

Erdogan menyebut penurunan tingkat kelahiran ini sebagai “alarm keras bagi masa depan kita”, dan bahwa “tidak ada yang peduli pada nasib negara ini boleh bersikap tak acuh.”

Pada Mei lalu, Erdogan mengumumkan bahwa Türkiye akan menetapkan tahun 2026 hingga 2035 sebagai “Dekade Keluarga dan Populasi” dalam pidatonya di Forum Keluarga Internasional di Istanbul.

Erdogan juga mengkritik gaya hidup modern yang lebih mengutamakan kenyamanan pribadi dibanding ikatan keluarga dan sosial, dengan menyatakan:

“Cara pandang yang membangun modernisasi di atas gagasan hidup tanpa keluarga dan keterasingan tidak akan membawa kedamaian bagi individu maupun masyarakat.”

“Gaya hidup ini dengan cepat menyusup ke dalam jalinan sosial kita, dimulai dari kaum muda,” ujarnya.

Banyak negara lain telah mengadopsi langkah-langkah terhadap gerakan LGBT.

Rusia melarang “gerakan LGBT internasional” pada 2023.

Dalam beberapa waktu terakhir, Hungaria, Bulgaria, Argentina, Indonesia, dan Georgia telah mengambil langkah untuk melindungi nilai-nilai keluarga dari pengaruh LGBT.

Demikian pula, lebih dari 30 negara di Afrika, 22 negara di Asia, enam negara di Amerika, dan enam negara di Oseania telah menerapkan aturan ketat terhadap pemaksaan konsep netral gender.

SUMBER:AA
Jelajahi
Puing pesawat militer yang jatuh dibawa kembali ke Türkiye saat analisis black box dimulai
Türkiye dan Indonesia peringati 75 tahun hubungan, Dubes Türkiye: berkembang pesat ke arah yang baik
Türkiye terus teguh salurkan bantuan ke Gaza meskipun gangguan Israel: Erdogan
Skema perumahan sosial baru Türkiye menargetkan keterjangkauan, inklusi, dan stabilitas perkotaan
Bank pembangunan UE berencana investasi di Türkiye, sebut Istanbul sebagai hub regional baru
Pesawat pemadam kebakaran Türkiye jatuh di Kroasia, pilot gugur: Kementerian
TÜBİTAK Türkiye dan BRIN Indonesia kolaborasi riset inovasi akademi-industri
Dunia sampaikan belasungkawa kepada Türkiye setelah kecelakaan pesawat militer di Georgia
20 tentara Türkiye gugur dalam kecelakaan pesawat kargo militer di Georgia: Kementerian Pertahanan
Pesawat kargo militer Türkiye jatuh dekat perbatasan Georgia-Azerbaijan: kementerian
Memperkuat Türkiye berarti menghormati warisan Ataturk, tegas Erdogan
Astronom dipimpin ilmuwan Türkiye temukan planet baru, berpotensi mendukung kehidupan
Türkiye memperingati hari kepergian Ataturk yang ke-87
Türkiye menyambut baik penghapusan presiden Suriah dan menteri dalam negeri dari daftar sanksi PBB
Turkish Airlines beli saham Air Europa milik Spanyol senilai $355 juta
ASELSAN selesaikan pengiriman pertama radar platform CENK 200-N ke Indonesia
Hubungan Pakistan–Türkiye: Dari persahabatan spiritual ke kemitraan strategis
Bangladesh memuji dukungan Erdogan terhadap komunitas Rohingya
Türkiye adalah pusat tatanan dunia dan diplomasi, kata Amitav Acharya
Türkiye siap menjadi tuan rumah untuk pembicaraan perdamaian Ukraina-Rusia selanjutnya, serta KTT pemimpin: Menteri Luar Negeri Türkiye