Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan bahwa ia akan mendukung gencatan senjata selama 30 hari terhadap infrastruktur energi, yang diumumkan sebelumnya oleh Presiden Rusia dan Amerika Serikat setelah pembicaraan telepon mereka.
Berbicara dalam konferensi pers di Kiev pada hari Selasa, Zelenskyy mengatakan: "Kami selalu memegang prinsip untuk tidak menyerang sektor energi dengan senjata apa pun."
Namun, ia menambahkan bahwa masih diperlukan lebih banyak "rincian" dari Washington terlebih dahulu.
Ukraina juga menyebut bahwa ide gencatan senjata pada infrastruktur energi sebenarnya diusulkan oleh Ukraina selama pembicaraan tersebut.
"Ini adalah bagian dari usulan kami untuk langit dan laut. Dengan mediasi pihak Amerika, jika mereka menjadi penjamin pengawasan atas pelaksanaan gencatan senjata ini," katanya.
Zelenskyy juga menuduh Presiden Vladimir Putin tidak berusaha mencapai kesepakatan damai, dengan mengatakan bahwa Putin masih berupaya untuk "melemahkan" Ukraina.
"Mereka tidak siap untuk mengakhiri perang ini, dan kami bisa melihat itu," ujar Zelenskyy, seraya menambahkan bahwa "seluruh permainan Putin adalah untuk melemahkan" Ukraina.
Pertukaran tahanan perang, situasi di Kursk
Zelenskyy juga mengonfirmasi adanya pertukaran tahanan perang lainnya pada hari Selasa, dengan 175 personel dari masing-masing pihak akan ditukar. Ia mengatakan bahwa dirinya telah diberi informasi tentang hal ini oleh dinas intelijen Ukraina.
Mengenai situasi di wilayah Kursk, Rusia, Zelenskyy mengatakan bahwa pasukan Ukraina terus bertempur di sana, dan ia tidak akan memberikan perintah untuk mundur, seraya menambahkan: "Untuk saat ini, kami membutuhkan operasi ini."
Sebelumnya pada hari itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump membahas normalisasi hubungan bilateral, prospek penyelesaian konflik Ukraina, dan situasi di Timur Tengah dalam panggilan telepon selama 2,5 jam.















