IKLIM
2 menit membaca
Banjir di Vietnam tengah tewaskan puluhan orang, hujan lebih deras diperkirakan menyusul
Lebih dari 52.000 rumah dan 15.000 hektare lahan pertanian terendam.
Banjir di Vietnam tengah tewaskan puluhan orang, hujan lebih deras diperkirakan menyusul
Banjir parah melanda Vietnam tengah dan selatan di tengah hujan tanpa henti.
21 November 2025

Jumlah korban meninggal akibat hujan lebat, banjir, dan tanah longsor yang melanda Vietnam tengah sejak akhir pekan meningkat menjadi 41 orang, menurut laporan media pemerintah pada Kamis. Sementara itu, debit air terus naik di sejumlah kota dan desa yang sebelumnya sudah terendam.

Hujan yang turun selama tiga hari terakhir mencapai lebih dari 1,5 meter di beberapa wilayah Vietnam tengah. Kawasan ini merupakan sentra produksi kopi sekaligus rumah bagi sejumlah pantai terpopuler di negara tersebut, namun juga sangat rentan terhadap badai dan banjir.

Sebuah jembatan gantung di Sungai Da Nhim, Provinsi Lam Dong, tersapu arus pada Kamis pagi, menurut laporan VietnamNet.

Lebih dari setengah juta rumah dan tempat usaha mengalami pemadaman listrik setelah jaringan listrik rusak akibat banjir, menurut pemerintah. Para pedagang mengatakan banjir juga menghambat panen kopi di wilayah tersebut.

Badan meteorologi nasional memperingatkan potensi banjir dan tanah longsor tambahan pada Jumat, dengan prakiraan hujan deras yang masih akan berlanjut di wilayah tersebut.

Foto-foto yang dibagikan media pemerintah memperlihatkan warga, termasuk anak-anak, duduk di atap rumah yang terendam dan meminta pertolongan melalui media sosial.

“Siapa pun di luar sana, tolong bantu! Kami sudah duduk di atas atap sejak pukul 10 malam tadi, termasuk anak-anak dan orang dewasa,” tulis seorang warga Provinsi Khanh Hoa di sebuah halaman Facebook lokal.

Unggahan itu disertai foto sekelompok orang yang duduk di atap seng rumah yang terendam, sementara hujan terus mengguyur.

Foto-foto lain menunjukkan beberapa kawasan permukiman di Provinsi Khanh Hoa, Gia Lai, dan Dak Lak terendam banjir cukup dalam.

Angkatan laut telah dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak di Khanh Hoa, menurut laporan Vietnam News Agency, yang menambahkan bahwa ketinggian banjir mencapai rekor di banyak lokasi.

Sedikitnya sembilan orang masih hilang, dan banjir telah menggenangi lebih dari 52.000 rumah serta lebih dari 15.000 hektare lahan pertanian, menurut laporan badan penanggulangan bencana pemerintah yang dikutip VnExpress.

TerkaitTRT Indonesia - Topan Kalmaegi hantam Vietnam setelah menewaskan 188 orang di Filipina
SUMBER:Reuters
Jelajahi
Kebakaran di Konferensi Iklim PBB di Brasil memicu kekacauan, mengganggu negosiasi yang berada di titik kritis
Bibit Siklon Tropis 97S menguat di Laut Timor, BMKG peringatkan cuaca ekstrem
COP30 memasuki fase penting saat menteri-menteri menangani perselisihan iklim yang paling sulit
Badai Claudia tewaskan tiga orang di Portugal, sebabkan banjir di Inggris
Indonesia dan Kongo bentuk aliansi lahan gambut, Jakarta dorong perdagangan karbon di COP30
Indonesia–Norwegia bahas solusi pengelolaan sampah plastik dalam pertemuan bilateral
Indonesia–Swedia tingkatkan kolaborasi iklim lewat mekanisme kredit karbon
Tanah longsor di Cilacap tewaskan 3 orang, puluhan dalam pencarian
Dunia mengalami peningkatan suhu 2,6°C karena negara-negara gagal mencapai target iklim: laporan
BMKG peringatkan cuaca ekstrem akibat badai tropis Fung-Wong
Jamaika dan negara pulau kecil ingatkan COP30, target 1,5°C adalah 'garis kelangsungan hidup kami'
Operasi modifikasi cuaca digelar untuk cegah banjir di Jakarta
Topan Fung-wong melemah di Laut Filipina Barat, warga tetap diminta waspada
Filipina perintahkan evakuasi massal dan batalkan penerbangan saat topan Fung-wong mendekat
Guterres mengecam tindakan global saat para pemimpin dunia berkumpul di Brasil untuk COP30
Topan Kalmaegi hantam Vietnam setelah menewaskan 188 orang di Filipina
Brasil luncurkan dana hutan senilai US$125 miliar untuk membayar negara yang menjaga hutan hujan
Dampak Topan Kalmaegi di Filipina terus berlanjut: 114 tewas dan 127 hilang
Krisis iklim kini menjadi 'bencana kemanusiaan,' IFRC memperingatkan sebelum COP30
Hanya 5 menit, puting beliung rusak 160 rumah di Desa Sumbersekar, Malang