Ekspor non-migas Indonesia mengalami pertumbuhan 8,96 persen pada paruh pertama 2025, mencapai US$128,39 miliar, dibandingkan US$117,83 miliar pada periode yang sama tahun 2024. Data ini diumumkan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPKA), Kamis (23/10).
Ketua Badan Pengurus Pusat HIPKA, Kamrussamad, menyampaikan pencapaian ini dalam acara peringatan HIPKA yang digelar di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Ia menekankan bahwa pertumbuhan ekspor non-migas didorong oleh permintaan global yang meningkat dan dukungan dari berbagai program pemerintah, termasuk Trade Expo Indonesia, di mana transaksi mencapai US$22,8 miliar.
“Ini menunjukkan dorongan Indonesia untuk memperkuat hilirisasi produk di berbagai sektor,” ujar Kamrussamad, dikutip dari antaranews.com. Ia menambahkan bahwa hilirisasi sebaiknya tidak hanya fokus pada sektor mineral dan batu bara, tetapi juga pada pertanian, pangan, kerajinan, dan fashion, yang terus menawarkan peluang pasar yang luas.
Untuk mendukung pertumbuhan ekspor, HIPKA aktif bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dalam mempromosikan produk dari UMKM dan pengusaha muda. Selain itu, Kamrussamad berharap adanya kolaborasi dengan BUMN dan pemangku kepentingan ekonomi lainnya untuk memperluas akses rantai pasok serta pendanaan bersama.
HIPKA juga terus memperkuat kerja sama dengan universitas dan lembaga riset untuk mendorong inovasi bisnis berbasis teknologi, sehingga produk ekspor Indonesia semakin kompetitif di pasar global.
“Dengan dukungan berbagai pihak, kita optimis ekspor non-migas akan terus tumbuh, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara eksportir strategis,” tutup Kamrussamad.













