Belgia telah memerintahkan agar semua unggas dipelihara di dalam ruangan mulai Kamis, menyusul terdeteksinya wabah flu burung, menurut badan keamanan pangan federal, di tengah Eropa yang menghadapi kebangkitan kuat penyakit tersebut.
Penyebaran flu burung telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemerintah dan industri unggas setelah menyebabkan kematian atau pemusnahan ratusan juta unggas dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mengganggu pasokan, memicu kenaikan harga makanan, dan meningkatkan risiko pandemi baru.
Prancis, yang merupakan negara tetangga Belgia, mengambil keputusan serupa pada hari Selasa.
Wabah flu burung yang sangat patogen, yang biasa disebut flu burung, terdeteksi di sebuah peternakan kalkun dekat Diksmuide di bagian utara Belgia minggu ini, menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) pada hari Rabu.
Strain flu burung H5N1 telah membunuh 319 ekor burung, sementara sisanya dari kawanan yang berjumlah 67.110 ekor dimusnahkan, menurut laporan WOAH yang berbasis di Paris, yang diposting di situs webnya dengan mengutip otoritas Belgia.
WOAH juga menyatakan pada hari Rabu bahwa Slovakia telah melaporkan wabah flu burung di sebuah peternakan unggas, yang menunjukkan bahwa virus mematikan ini terus menyebar dengan cepat di Eropa.
Dalam wabah terbarunya, Belanda akan memusnahkan sekitar 161.000 ayam di sebuah peternakan unggas di wilayah tengah-timur negara tersebut setelah flu burung terdeteksi di sana, menurut pernyataan pemerintah pada hari Rabu.












