China baru-baru ini membangun prototipe sistem daya berbasis antariksa yang berpotensi digunakan untuk senjata berkas partikel berbasis satelit, lapor South China Morning Post pada Sabtu.
Gagasan di balik senjata berkas partikel sederhana: menembakkan berkas partikel bertenaga tinggi yang terfokus ke satelit atau misil musuh untuk merusak lewat energi kinetik dan termal. Namun realisasinya terhambat oleh dua tantangan utama — tenaga dan presisi.
Agar senjata berkas partikel efektif, diperlukan energi sangat besar dan timing yang tepat. Akselerator yang dipasang di satelit harus mengendalikan medan elektromagnetik dengan presisi agar partikel bermuatan didorong pada momen yang sangat spesifik.
Masalah utamanya adalah: tenaga tinggi dan presisi tinggi biasanya sulit disatukan. Sistem berdaya besar cenderung lambat, sementara sistem yang sangat presisi seringkali tak mampu menangani energi besar yang dibutuhkan.
Namun para ilmuwan China mengklaim telah mengatasi persoalan itu.
Sebuah studi terbaru yang dipimpin oleh Su Zhenhua dari DFH Satellite Co. memaparkan prototipe sistem tenaga antariksa yang, menurut pengujian darat, mampu menghasilkan tenaga pulsa 2,6 megawatt sambil mempertahankan akurasi sinkronisasi 0,63 mikrodetik.
Sistem tradisional hanya menghasilkan kurang dari 1 megawatt dan belum mencapai tingkat presisi yang diperlukan untuk aplikasi antariksa canggih.
Sistem pertahanan yang lebih efisien
Tim China merancang prototipe tersebut dengan menggabungkan peningkatan tegangan yang efisien, penyimpanan energi tingkat lanjut, dan kendali pelepasan yang presisi untuk mengatasi persoalan tadi. Panel surya menyediakan tenaga tegangan rendah, yang kemudian ditingkatkan dan disimpan di kapasitor sebelum dilepaskan dalam pulsa terkontrol.
Sebuah pengendali sentral berbasis FPGA (Field Programmable Gate Array) menyinkronkan 36 modul tenaga agar melepaskan pulsa dalam rentang 630 nanodetik satu sama lain, menghasilkan 2,6 MW dalam pulsa bersih — kondisi yang ideal untuk akselerator partikel, laser, dan sistem antariksa lainnya.
Walaupun fokus utamanya adalah pada senjata berkas partikel, teknologi ini punya potensi aplikasi yang lebih luas, termasuk komunikasi laser, mesin ion untuk pendorong antariksa, serta radar berbasis antariksa untuk peperangan elektronik.
Teknologi ini juga membuka kemungkinan sistem pertahanan satelit yang lebih efisien, di mana senjata energi terarah bertenaga panel surya dapat menonaktifkan target dengan biaya relatif rendah.

















