DUNIA
2 menit membaca
Bulgaria tangkap pemilik kapal terkait ledakan mematikan di pelabuhan Beirut 2020
Grechushkin ditahan berdasarkan red notice Interpol di Bandara Sofia pada 5 September setelah tiba dari Paphos, wilayah Siprus Selatan yang dikelola Yunani, menurut sumber peradilan Bulgaria.
Bulgaria tangkap pemilik kapal terkait ledakan mematikan di pelabuhan Beirut 2020
Bencana 4 Agustus 2020 adalah salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia. / Reuters
17 September 2025

Seorang pemilik kapal yang diburu terkait ledakan pelabuhan Beirut tahun 2020 yang menewaskan lebih dari 220 orang telah ditangkap di Bulgaria, demikian menurut pejabat setempat.

Tragedi pada 4 Agustus 2020 itu menjadi salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia, meluluhlantakkan sebagian besar ibu kota Lebanon dan melukai lebih dari 6.500 orang.

Otoritas menyebut ledakan dipicu kebakaran di sebuah gudang tempat ribuan ton pupuk amonium nitrat disimpan secara sembarangan selama bertahun-tahun setelah tiba dengan kapal, meski ada peringatan berulang kepada pejabat tinggi.

Pihak berwenang di Beirut mengidentifikasi Igor Grechushkin, warga Rusia berusia 48 tahun sekaligus pemegang kewarganegaraan Siprus Selatan yang dikelola Yunani, sebagai pemilik kapal Rhosus yang mengangkut amonium nitrat tersebut.

Interpol mengeluarkan red notice untuk Grechushkin dan dua orang lainnya pada 2021.

Grechushkin “telah ditahan selama maksimal 40 hari berdasarkan keputusan pengadilan pada 7 September, yang kemudian dikonfirmasi melalui banding,” kata juru bicara pengadilan kota Sofia.

Menurut hukum Bulgaria, pihak yang meminta ekstradisi memiliki waktu 40 hari untuk mengirimkan dokumen yang dibutuhkan agar proses pemindahan dapat dilakukan.

Ditahan di bandara

Grechushkin ditangkap berdasarkan red notice Interpol di Bandara Sofia pada 5 September setelah tiba dari Paphos, wilayah Siprus Selatan yang dikelola Yunani, kata sumber peradilan Bulgaria.

Ia diburu otoritas peradilan Lebanon atas dugaan “memasukkan bahan peledak ke Lebanon, melakukan aksi terorisme yang menewaskan banyak orang, dan merusak mesin dengan tujuan menenggelamkan kapal,” menurut pernyataan kantor kejaksaan Bulgaria.

Grechushkin ditangkap saat pemeriksaan rutin penumpang yang baru tiba dari Paphos, kata polisi perbatasan.

“Ia tidak melakukan perlawanan. Ia berulang kali meminta berbicara dengan pengacara dan setelah berkonsultasi, ia sepenuhnya bekerja sama,” ujar Zdravko Samuilov, kepala polisi perbatasan di Bandara Sofia, kepada wartawan pada Selasa.

Grechushkin mengatakan kepada petugas bahwa ia datang ke Bulgaria “untuk berwisata,” tambah Samuilov.

Beirut kini bersiap mengajukan permintaan ekstradisi Grechushkin, menurut sumber peradilan Lebanon.

Otoritas Lebanon berharap dapat mengandalkan “pernyataan Grechushkin dan informasi yang dimilikinya untuk mengungkap aspek penting dari penyelidikan,” kata sumber tersebut.

Rhosus, kapal kargo berbendera Moldova yang berlayar dari Georgia menuju Mozambik, diyakini sebagai kapal yang membawa pupuk tersebut ke Beirut pada 2013.

Sumber Lebanon mengatakan penyelidik akan berupaya memastikan “apakah kargo yang berangkat dari Georgia memang benar ditujukan ke Mozambik atau justru Beirut, serta apakah kapal itu sebelumnya pernah mengangkut pengiriman amonium nitrat lainnya.”

SUMBER:TRT World & Agencies