Museum Louvre kembali dibuka untuk pengunjung pada hari Rabu, tiga hari setelah perampokan berani di siang hari yang mengakibatkan hilangnya delapan perhiasan kerajaan yang tak ternilai harganya, dengan nilai total diperkirakan mencapai €88 juta ($102 juta).
Pengunjung mulai memasuki museum yang paling banyak dikunjungi di dunia ini pada jam buka biasanya pukul 9 pagi (0700 GMT), meskipun Galeri Apollo, tempat pencurian terjadi, tetap ditutup karena penyelidik masih mencari bukti di lokasi kejadian.
Perampokan ini terjadi tak lama setelah museum dibuka pada hari Minggu, ketika para pencuri yang diyakini merupakan bagian dari kelompok kejahatan terorganisir diduga menggunakan tangga yang dipasang di truk untuk masuk ke dalam museum.
Dalam pelarian mereka, para pencuri dilaporkan menjatuhkan mahkota bertabur berlian tetapi berhasil membawa kabur harta sejarah yang sangat berharga termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan oleh Napoleon I kepada Permaisuri Marie-Louise serta diadem milik Permaisuri Eugénie yang dihiasi hampir 2.000 berlian.
Penyelidikan semakin intensif
Jaksa penuntut di Paris menggambarkan kerugian ini sebagai “tak tertandingi,” baik dari segi nilai moneter maupun dampaknya terhadap warisan budaya Prancis.
Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengatakan bahwa penyelidikan “sedang berkembang,” dengan lebih dari 100 penyelidik kini ditugaskan untuk menangani kasus ini. “Saya sangat yakin bahwa kami akan menemukan pelakunya,” ujarnya kepada media lokal.
Pencurian ini memicu kembali perdebatan tentang keamanan di museum-museum Prancis, terutama setelah dua institusi lainnya melaporkan pembobolan hanya beberapa minggu sebelumnya.
Para kritikus menuduh Louvre memiliki pengamanan yang tidak memadai untuk koleksi kerajaannya, meskipun pihak museum pada hari Selasa menyatakan bahwa kotak pajangan yang dipasang pada tahun 2019 merupakan “peningkatan yang signifikan dalam hal keamanan.”
Direktur Louvre, Laurence des Cars, yang menjadi wanita pertama yang memimpin museum ini pada tahun 2021, belum memberikan komentar publik sejak perampokan tersebut. Ia dijadwalkan hadir di hadapan komite budaya Senat pada Rabu sore untuk menjawab pertanyaan tentang keamanan museum.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung, para turis merasa lega dengan pembukaan kembali museum ini. “Kami sangat berharap museum ini akan dibuka. Kami sudah memesan untuk hari ini, dan kami tidak akan punya kesempatan lain untuk datang,” kata Fanny, seorang pengunjung dari Prancis selatan yang mengunjungi museum bersama putrinya.
Louvre menyambut sembilan juta pengunjung tahun lalu, menegaskan kembali statusnya sebagai museum paling populer di dunia — sebuah gelar yang kini dibayangi oleh salah satu pencurian seni paling berani dalam sejarahnya.











