IKLIM
2 menit membaca
Indonesia siaga cuaca ekstrem saat tiga siklon menguat
BMKG mengimbau masyarakat pesisir serta pelaku aktivitas maritim untuk terus memperbarui informasi cuaca dan kelautan resmi sebagai dasar keselamatan.
Indonesia siaga cuaca ekstrem saat tiga siklon menguat
Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia. / Arsip Reuters / Reuters
16 Desember 2025

Indonesia menghadapi peningkatan risiko gelombang laut tinggi setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi dua bibit siklon tropis aktif di sekitar wilayah selatan Nusantara. Fenomena ini diperkirakan memengaruhi kondisi perairan nasional sepanjang 16 hingga 19 Desember 2025.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menyampaikan bahwa Bibit Siklon Tropis 93S teridentifikasi di Samudra Hindia bagian selatan Jawa Timur. Sementara itu, Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berkembang di Laut Arafura, barat Papua Selatan. Menurutnya, kedua sistem tersebut mendorong penguatan angin dan peningkatan tinggi gelombang, terutama di perairan selatan Indonesia serta wilayah sekitar Papua.

“Keberadaan dua bibit siklon ini berkontribusi pada peningkatan kecepatan angin dan gelombang laut di sejumlah perairan strategis,” ujar Eko di Jakarta, dikutip oleh RRI.

Berdasarkan prakiraan, gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, perairan selatan Jawa Barat hingga Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa, Selat Makassar bagian selatan, serta sejumlah perairan di Papua. Kondisi serupa juga diprediksi muncul di Selat Malaka utara, perairan barat Sumatera, Selat Karimata bagian utara, dan Laut Arafura bagian tengah.

Tiga sistem siklon

BMKG turut mengingatkan kemungkinan gelombang sangat tinggi, dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 4 meter, di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah serta Samudra Pasifik utara Maluku. Situasi ini dinilai berisiko tinggi bagi keselamatan pelayaran, khususnya kapal nelayan, kapal tongkang, feri, hingga kapal berukuran besar.

Indonesia berada di sekitar tiga sistem siklon, yakni Siklon Bakung, Bibit Siklon 93S, dan Bibit Siklon 95S. Pernyataan tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, pada Senin.

Siklon Bakung yang awalnya terbentuk di barat daya Lampung kini meningkat dari kategori satu ke kategori dua dan berpotensi mendekati wilayah Indonesia dalam dua hingga tiga hari ke depan. BMKG berharap sistem tersebut tidak memasuki wilayah Indonesia agar tidak memperburuk curah hujan.

Tropical Cyclone Warning Center yang ditunjuk Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), Indonesia secara aktif berkoordinasi dengan Australia, Jepang, dan India untuk memantau pergerakan Siklon Bakung dan sistem cuaca terkait lainnya.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir serta pelaku aktivitas maritim untuk terus memperbarui informasi cuaca dan kelautan resmi sebagai dasar keselamatan.

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi