BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
China berjanji akan “berjuang sampai akhir” dalam perang dagang yang memanas dengan AS
Beijing mengecam tarif baru 100% dan biaya pelabuhan balasan yang diberlakukan Trump sebagai langkah “sah” untuk membela keamanan nasional di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan.
China berjanji akan “berjuang sampai akhir” dalam perang dagang yang memanas dengan AS
China mengatakan akan "berjuang sampai akhir" dalam perang dagangnya dengan AS setelah Presiden Trump mengumumkan tarif 100 persen. / AP
sehari yang lalu

China menyatakan siap “berjuang sampai akhir” dalam perang dagang dengan Amerika Serikat, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif baru berskala besar dan pembatasan ekspor terhadap produk-produk asal China.

“Dalam hal perang tarif dan perang dagang, posisi China tetap konsisten,” kata juru bicara Kementerian Perdagangan yang tidak disebutkan namanya.

“Jika Anda ingin berperang, kami akan berjuang sampai akhir; jika Anda ingin bernegosiasi, pintu kami tetap terbuka.”

Langkah Trump untuk memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang impor dari China merupakan respons atas pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh Beijing — mineral penting bagi industri teknologi tinggi dan militer. Trump menyebut langkah China itu sebagai tindakan “sangat bermusuhan” dan “mengejutkan.”

Beijing membela kebijakan pembatasan ekspor tersebut, dengan menyatakan bahwa itu adalah “langkah sah” sesuai hukum China dan didorong oleh alasan keamanan nasional.

“Sebagai kekuatan besar yang bertanggung jawab, China secara konsisten dan tegas melindungi keamanan nasionalnya serta keamanan kolektif internasional,” ujar kementerian tersebut.

Eskalasi terbaru ini terjadi ketika kedua negara mulai memberlakukan biaya pelabuhan timbal balik pada kapal masing-masing, membuka babak baru dalam perang dagang yang berkepanjangan.

China mengatakan mulai memungut biaya baru pada Selasa untuk semua kapal yang dimiliki, dioperasikan, dibangun, atau berbendera AS, namun memberikan pengecualian bagi kapal yang dibuat di China atau yang memasuki pelabuhan China untuk perbaikan.

Biaya tersebut akan diterapkan di pelabuhan pertama yang disinggahi atau hingga lima kali pelayaran per tahun, dengan siklus penagihan dimulai pada 17 April, menurut rincian yang disiarkan CCTV, media penyiaran milik negara.

AS juga mulai memberlakukan biaya serupa terhadap kapal yang terafiliasi dengan China, sebagai bagian dari upaya yang disebut Washington untuk mengurangi dominasi Beijing dalam industri pelayaran global dan memperkuat industri kapal Amerika.

Trump pada Jumat lalu juga mengumumkan rencana untuk memberlakukan pembatasan ekspor terhadap “seluruh perangkat lunak penting” mulai 1 November, serta memperingatkan kemungkinan langkah tambahan jika Beijing tidak mencabut larangan ekspor logam tanah jarang.

Perselisihan dagang ini telah mengguncang pasar global dan menutupi rencana pertemuan potensial antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.

SUMBER:TRT World & Agencies