Dalam gambar: Badai Melissa mengarah ke Kuba setelah porak-porandakan Jamaika
IKLIM
1 menit membaca
Dalam gambar: Badai Melissa mengarah ke Kuba setelah porak-porandakan JamaikaBadai tersebut sempat mencapai kecepatan hingga 300 kilometer per jam pada puncaknya.
Skala kerusakan akibat Melissa di Jamaika belum jelas, karena penilaian komprehensif bisa memakan waktu berhari-hari / AP
sehari yang lalu

Badai Melissa melanda Jamaika dengan kekuatan dahsyat, meninggalkan jejak kehancuran besar setelah mendarat sebagai salah satu badai paling kuat yang pernah tercatat. Angin kencang dan hujan deras mengguyur seluruh wilayah sebelum badai bergerak menuju Kuba.

Perdana Menteri Jamaika Andrew Holness menetapkan seluruh pulau sebagai “zona bencana” dan memperingatkan warga untuk tetap berlindung karena risiko banjir dan tanah longsor masih tinggi, meski bagian terburuk badai telah berlalu.

Tingkat kerusakan akibat Badai Melissa di Jamaika belum sepenuhnya diketahui. Pemerintah mengatakan evaluasi menyeluruh kemungkinan memerlukan waktu beberapa hari, sebab sebagian besar wilayah masih mengalami pemadaman listrik dan jaringan komunikasi terganggu berat.

Pada puncak kekuatannya, badai ini membawa angin berkecepatan konstan hingga 300 kilometer per jam.

Perkiraan awal menyebutkan sedikitnya tujuh orang meninggal dunia — tiga di Jamaika, tiga di Haiti, dan satu di Republik Dominika.

Berikut beberapa gambar yang menunjukkan dahsyatnya terjangan Badai Melissa.

SUMBER:TRT World & Agencies