Produsen mobil Jaguar Land Rover mengumumkan bahwa sebagian sistem digitalnya kembali beroperasi setelah serangan siber yang melumpuhkan aktivitas perusahaan di Inggris.
“Sebagai bagian dari pemulihan operasi yang dilakukan secara bertahap dan terkendali, hari ini kami telah memberi tahu karyawan, pemasok, dan mitra ritel bahwa sejumlah sistem digital kini sudah kembali berjalan,” kata juru bicara perusahaan dalam pernyataan pada Kamis.
“Pekerjaan dasar dalam program pemulihan kami sedang berlangsung dengan mantap,” tambahnya.
Jaguar Land Rover sebelumnya menyampaikan pada Selasa bahwa lini produksinya, yang berhenti sejak serangan siber pada Agustus, akan tetap terhenti setidaknya hingga 1 Oktober.
Produsen mobil terbesar di Inggris itu mengirim pulang para pekerja dari pabriknya di wilayah tengah dan barat laut pada 31 Agustus lalu.
Penghentian operasi ini berdampak luas pada industri otomotif Inggris.
JLR, yang dimiliki oleh Tata Motors asal India, mempekerjakan lebih dari 30.000 orang, sementara rantai pasoknya menopang puluhan ribu pekerjaan lainnya.
Perusahaan hanya mengungkapkan sedikit informasi tentang sifat serangan siber tersebut dan menyatakan masih melakukan penyelidikan.
Dalam pernyataannya, JLR menyebut perpanjangan penghentian produksi dilakukan “untuk memberi kepastian pada minggu mendatang, sembari menyusun jadwal pemulihan operasi secara bertahap dan melanjutkan investigasi.”
Perusahaan itu juga mengatakan sedang bekerja sama dengan aparat penegak hukum dan Pusat Keamanan Siber Nasional pemerintah Inggris “untuk memastikan proses pemulihan berjalan aman dan terjamin.”