Update: Korban meninggal Ponpes Al Khoziny Sidoarjo bertambah menjadi 5 orang
Upaya evakuasi santri yang terjebak di reruntuhan Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo terus berlangsung. Hingga Rabu malam, jumlah korban meninggal tercatat lima orang, sementara puluhan santri masih dinyatakan hilang.
Tim SAR di Sidoarjo menghadapi tantangan besar dalam mengevakuasi santri yang terjebak di reruntuhan Ponpes Al Khoziny setelah bangunan itu ambruk saat sedang dalam tahap pembangunan. Ambruknya pondok pesantren terjadi ketika para santri tengah melaksanakan salat Asar di musala lantai bawah, menyebabkan puing-puing menimpa penghuni.
Proses evakuasi semakin sulit setelah gempa berkekuatan 6,5 magnitudo mengguncang wilayah Sumenep, membuat puing-puing lebih padat dan menyempitkan ruang bagi korban yang masih hidup. Menurut Emi Frizer dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), ruang yang awalnya sekitar 50 cm kini menyempit menjadi hanya 10 cm, meningkatkan risiko cedera bagi korban yang terjebak. Kepala Basarnas, Mohammad Syafii, menambahkan kondisi ini memperlambat upaya penyelamatan.
Hingga Rabu malam, lima korban berhasil diselamatkan, sementara lima lainnya meninggal dunia. Data sementara mencatat 59 orang masih hilang, dan tim SAR harus bekerja sangat hati-hati untuk menghindari cedera lebih lanjut. Penggunaan alat berat seperti ekskavator dan derek dibatasi karena khawatir memicu runtuhnya struktur bangunan yang tersisa.
Keluarga korban terus menunggu di lokasi evakuasi, berharap kabar baik dari proses penyelamatan. Pemerintah daerah dan lembaga terkait berkomitmen memberikan bantuan maksimal kepada korban serta keluarga terdampak, sambil memastikan proses evakuasi berjalan aman dan efektif.