Amazon, Microsoft, dan JPMorgan telah memperingatkan karyawan mereka yang memegang visa H-1B dan H-4 untuk tetap berada di Amerika Serikat dan menghindari perjalanan internasional setelah Presiden Donald Trump menandatangani proklamasi besar-besaran yang merombak program visa pekerja berketerampilan tinggi.
Catatan internal dan email menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menyarankan pemegang visa yang saat ini berada di luar negeri untuk kembali ke AS sebelum pukul 12:01 pagi ET pada 21 September, ketika aturan baru mulai berlaku, Reuters melaporkan.
Perintah Trump, yang ditandatangani pada hari Jumat di Oval Office, mengharuskan perusahaan membayar biaya tahunan sebesar $100.000 untuk setiap visa H-1B, sebuah langkah yang menurut pemerintah bertujuan untuk melindungi pekerja Amerika.
Amazon adalah penerima visa H-1B terbanyak tahun ini dengan lebih dari 10.000 visa yang diberikan, diikuti oleh Tata Consultancy, Microsoft, Apple, dan Google.
Program H-1B, yang dibuat pada tahun 1990, memungkinkan perusahaan AS untuk merekrut pekerja asing berketerampilan tinggi di bidang seperti sains dan teknologi, tetapi telah lama menghadapi kritik karena dianggap menekan upah.