Juru bicara Hamas mengumumkan bahwa pembicaraan mengenai tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza telah dimulai, dengan menyatakan, "prioritas kami adalah memberikan perlindungan dan bantuan kepada rakyat kami, serta membangun kembali Gaza."
Dalam pernyataan di saluran resmi Telegram pada hari Selasa, juru bicara kelompok perlawanan tersebut, Abdel Latif al-Qanoua, menuduh Israel "menunda pelaksanaan protokol kemanusiaan dalam perjanjian gencatan senjata dan menghambat pelaksanaannya."
"Perlindungan dan bantuan kemanusiaan adalah prioritas mendesak yang tidak boleh terhambat dikarenakan penundaan dari pihak Israel," tambahnya.
Israel menyatakan bahwa mereka mengirimkan tim untuk merundingkan tahap berikutnya dalam gencatan senjata yang masih dianggap rapuh dengan Hamas, yang menunjukkan kemungkinan kemajuan menjelang pertemuan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa.
Netanyahu akan menjadi pemimpin negara asing pertama yang bertemu Trump di Gedung Putih sejak Trump kembali berkuasa pada bulan lalu, dan kemungkinan akan menghadapi tekanan untuk menghormati gencatan senjata yang diklaim sebagai keberhasilan oleh pemimpin AS tersebut.
Beberapa jam sebelum pertemuan mereka, kantor Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, akhir pekan ini untuk melakukan negosiasi.
Delegasi Tingkat Kerja
Hamas sebelumnya menyatakan siap untuk merundingkan tahap kedua dari gencatan senjata, yang dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir, dan yang seharusnya berfokus pada penghentian perang secara lebih permanen.
Tahap pertama, yang mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan lebih dari 15 bulan pemboman yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza.
Sesuai dengan perjanjian tersebut, Hamas dan Israel telah mulai menukar tawanan yang ditahan di Gaza dengan tahanan yang berada di penjara Israel.
"Israel sedang mempersiapkan delegasi tingkat kerja untuk berangkat ke Doha pada akhir pekan ini guna membahas rincian teknis terkait kelanjutan pelaksanaan kesepakatan tersebut," kata kantor Netanyahu setelah pertemuan dengan penasihat Trump, termasuk utusan Timur Tengah Steve Witkoff.
SUMBER: TRT WORLD DAN AGENSI















