TÜRKİYE
2 menit membaca
Menlu Turkiye, Hakan Fidan, bertolak ke UEA pada 2 Oktober dengan agenda gencatan senjata Gaza
Di tengah semakin eratnya hubungan bilateral, Fidan diperkirakan akan berfokus pada penguatan kemitraan strategis, upaya untuk gencatan senjata di Gaza, dan pentingnya mendukung stabilitas Suriah selama pembicaraannya di Abu Dhabi.
Menlu Turkiye, Hakan Fidan, bertolak ke UEA pada 2 Oktober dengan agenda gencatan senjata Gaza
UEA adalah mitra dagang terbesar Turkiye di kawasan Teluk. / AA
7 jam yang lalu

Menteri Luar Negeri Turkiye, Hakan Fidan, akan melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Kamis (2 Oktober) sebagai bagian dari kunjungan resmi, menurut Kementerian Luar Negeri Turkiye.

Fidan terakhir kali mengunjungi UEA pada 5 Mei, di mana ia diterima oleh Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan.

Dalam kunjungan mendatangnya, Fidan diperkirakan akan menekankan keinginan Turkiye untuk lebih meningkatkan kerja sama multifaset dengan UEA.

Ia juga akan mengadakan konsultasi mengenai perkembangan regional, termasuk upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan perdamaian di Gaza setelah rencana yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 29 September.

Selain itu, ia diperkirakan akan menekankan pentingnya mendukung pemerintah Suriah untuk mencapai stabilitas dan rekonstruksi di negara yang dilanda perang tersebut.

Hubungan bilateral antara Turkiye dan UEA telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Selama kunjungan Presiden Recep Tayyip Erdogan ke UEA pada Juli 2023, kedua negara sepakat untuk membentuk Dewan Strategis Tingkat Tinggi (High-Level Strategic Council/HLSC), yang meningkatkan hubungan ke tingkat kemitraan strategis.

Pertemuan perdana HLSC diadakan di Ankara pada 16 Juli 2025, yang dipimpin bersama oleh Erdogan dan Sheikh Mohammed dari UEA.

UEA adalah mitra dagang terbesar Turkiye di kawasan Teluk.

Volume perdagangan bilateral mencapai sekitar $16 miliar pada tahun 2024, yang menegaskan semakin dalamnya saling ketergantungan ekonomi antara kedua negara.

TerkaitTRT Indonesia - Bagaimana Turkiye menjadi mediator global yang terpercaya di zona konflik

SUMBER:TRT World