PERANG GAZA
2 menit membaca
Jepang peringatkan Israel tentang 'langkah-langkah baru' jika menghalangi solusi dua negara
Menteri Luar Negeri Jepang mengatakan pengakuan atas Palestina 'bukan masalah jika, tetapi kapan' selama konferensi PBB.
Jepang peringatkan Israel tentang 'langkah-langkah baru' jika menghalangi solusi dua negara
Menteri Luar Negeri Jepang Iwaya Takeshi berpidato di hadapan para delegasi selama pertemuan kepala negara mengenai solusi dua negara antara Palestina dan Israel. / Reuters
16 jam yang lalu

Jepang telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertimbangkan "langkah-langkah dan respons baru" jika Israel mengambil tindakan yang menghalangi jalan menuju solusi dua negara di Palestina.

"Jepang sepenuhnya mendukung aspirasi rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka sendiri," kata Menteri Luar Negeri Takeshi Iwaya dalam sebuah konferensi PBB tentang Palestina di New York.

"Jika Israel mengambil tindakan lebih lanjut yang menghalangi jalan menuju realisasi solusi dua negara, Jepang akan terpaksa memperkenalkan langkah-langkah baru dan respons," tambah Iwaya.

Ia menekankan bahwa Tokyo telah lama mendukung solusi dua negara, seraya menambahkan: "Bagi negara kami, pengakuan terhadap negara Palestina bukanlah soal apakah, tetapi kapan."

Hingga saat ini, Jepang masih menahan diri untuk secara resmi mengakui Palestina, meskipun negara-negara seperti Australia, Kanada, Inggris, Prancis, Belgia, dan lainnya telah melakukannya dalam beberapa pekan terakhir.

Titik kritis

"Memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza secara tajam, perluasan aktivitas permukiman di Tepi Barat, dan langkah menuju aneksasi sama sekali tidak dapat diterima," kata Iwaya.

"Jepang dengan tegas mengutuk tindakan-tindakan ini dan menyerukan kepada Israel untuk segera menghentikan semua langkah sepihak tersebut."

Ia memperingatkan bahwa situasi telah mencapai "titik kritis dan mengkhawatirkan yang mengancam dasar dari solusi dua negara."

Sambil mencatat "kontribusi nyata" yang telah dilakukan Jepang untuk rekonstruksi di Tepi Barat yang diduduki, Iwaya mengatakan bahwa Tokyo akan "melanjutkan pertimbangan komprehensif dengan keseriusan yang lebih besar" sambil menegaskan bahwa Palestina harus dapat merdeka "dengan cara yang berkelanjutan, hidup berdampingan secara damai dengan Israel."

Untuk pertama kalinya pada bulan Juli lalu, Jepang memberlakukan sanksi terhadap empat pemukim Israel atas keterlibatan mereka dalam kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Konferensi ini berlangsung sehari sebelum pembukaan sesi ke-80 Sidang Umum PBB, dan beberapa hari setelah penyelidik PBB menyimpulkan bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, di mana lebih dari 65.300 warga Palestina telah tewas sejak Oktober 2023.

SUMBER:TRT World & Agencies