BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Tarif 100 persen Trump terhadap China berpotensi buka peluang untuk Indonesia
Kebijakan tarif tinggi AS terhadap China menciptakan dinamika baru dalam rantai pasok global. Bagi Indonesia, peluang untuk meningkatkan ekspor ke pasar Amerika semakin terbuka, khususnya di sektor manufaktur dan produk bernilai tambah.
Tarif 100 persen Trump terhadap China berpotensi buka peluang untuk Indonesia
Terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. / Arsip Reuters
12 jam yang lalu

Rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memberlakukan tarif 100 persen terhadap produk asal China dinilai bisa menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk memperluas ekspor ke pasar AS.

Menteri Keuangan Indonesia Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kebijakan tarif tinggi tersebut secara tidak langsung akan membuat produk Indonesia lebih kompetitif dibandingkan barang buatan China.

“Kalau kita lihat, kalau China dikenakan tarif 100 persen, maka barang kita jadi lebih bersaing di Amerika,” ujar Purbaya di Jakarta, Senin, dikutip oleh Antara News.

Menurut Purbaya, ketegangan perang dagang antara Washington dan Beijing berpotensi menciptakan sentimen campuran di pasar keuangan Indonesia, namun dalam jangka panjang dampaknya dinilai positif terhadap ekspor nasional.

Sektor-sektor seperti tekstil, alas kaki, dan elektronik diperkirakan dapat memanfaatkan ruang pasar yang lebih besar di Amerika Serikat jika produk China menghadapi hambatan tarif.

TerkaitTRT Indonesia - Perang dagang AS-Tiongkok memukul pengiriman global: Sanksi Beijing terhadap unit perusahaan galangan kapal Korea Selatan di AS

China perketat ekspor rare earth

Beijing mengumumkan kebijakan baru yang memperketat ekspor unsur tanah jarang (rare earth),  komponen penting untuk teknologi canggih dan industri manufaktur global.

Kementerian Perdagangan China menyatakan kebijakan tersebut dilakukan untuk melindungi keamanan serta kepentingan nasional. Langkah itu mencakup pengendalian teknologi penambangan, pemisahan, peleburan, produksi material magnetik, hingga daur ulang sumber daya sekunder. Perusahaan asing kini juga dilarang bekerja sama tanpa izin pemerintah.

Trump sebelumnya berjanji akan mengenakan tarif baru sebesar 100 persen terhadap produk asal China serta membatasi ekspor “perangkat lunak penting” sebagai respons atas kebijakan Beijing terkait rare earth.

Penerapan tarif tersebut dijadwalkan mulai berlaku 1 November 2025 atau bahkan lebih cepat, tergantung langkah lanjutan yang diambil oleh China.

Kebijakan tarif tinggi AS terhadap China menciptakan dinamika baru dalam rantai pasok global. Bagi Indonesia, peluang untuk meningkatkan ekspor ke pasar Amerika semakin terbuka, khususnya di sektor manufaktur dan produk bernilai tambah.

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi