Donasi publik untuk Ahmed al Ahmed, pria kelahiran Suriah yang menjadi pahlawan setelah melucuti salah satu terduga pelaku penembakan massal di Australia pada Minggu, telah melampaui US$1,5 juta.
Halaman penggalangan dana di GoFundMe telah menerima sumbangan dari lebih dari 42.000 orang, dengan total terkumpul lebih dari 2,4 juta dolar Australia (sekitar US$1,6 juta).
Platform GoFundMe menggambarkan aksi Ahmed pada Minggu itu sebagai “tanpa pamrih, naluriah, dan tidak dapat disangkal heroik, dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan dirinya sendiri.”
Ungkapan dukungan mengalir dari berbagai penjuru Australia. Warga berdonasi untuk membantu Ahmed—yang tengah dirawat akibat luka tembak—serta keluarganya.
“Kami bekerja langsung dengan para penggalang dana untuk memastikan dana tersalurkan dengan aman kepada Ahmed dan keluarganya. Seluruh dana tetap disimpan secara aman oleh mitra pemroses pembayaran kami selama proses verifikasi hingga penyaluran,” tulis GoFundMe di X.
Salah satu penyumbang adalah miliarder AS Bill Ackman, yang mendonasikan AUD$99.000 (hampir US$65.000).
Sebanyak 15 orang tewas pada Minggu ketika dua terduga penembak—ayah dan anak—melepaskan tembakan di sepanjang pantai Sydney, ibu kota New South Wales sekaligus kota terpadat di Australia. Salah satu terduga pelaku tewas ditembak, sementara yang lain mengalami luka kritis dan masih dirawat di rumah sakit.
Insiden tersebut menjadi sorotan global setelah beredar video yang memperlihatkan Ahmed menerjang salah satu terduga penembak dan melucuti senjatanya, yang hampir pasti mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa.
Ahmed, yang berasal dari Suriah, terkena beberapa tembakan di bagian bahu dan dilarikan untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit St. George, Sydney selatan.
‘Mempertaruhkan nyawanya demi orang lain’
Ahmed (43), ayah dari dua anak perempuan, dipuji sebagai pahlawan atas tindakannya yang penuh keberanian.
Usai menjenguk Ahmed di rumah sakit, Perdana Menteri Anthony Albanese pada Selasa menyebutnya sebagai “pahlawan Australia” yang mencerminkan “yang terbaik dari negara kami.”
Sehari sebelumnya, Perdana Menteri New South Wales Chris Minns juga menyebut Ahmed sebagai “pahlawan nyata.”
“Merupakan sebuah kehormatan bisa menghabiskan waktu bersamanya,” kata Minns setelah menjenguk Ahmed.
Mufti Besar Australia Ibrahim Abu Mohamed bersama para tokoh masyarakat turut mengunjungi Ahmed, demikian disampaikan Dewan Imam Nasional Australia. Melalui X, kelompok tersebut menyatakan Ahmed “seorang diri melucuti salah satu penembak. Alih-alih lari dari bahaya, ia justru mendekatinya dan mempertaruhkan nyawanya demi orang lain.”
Telepon dari menteri luar negeri Suriah
Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Hassan al Shaibani berbicara lewat sambungan telepon dengan pria Suriah pemberani tersebut. Dalam percakapan itu, diplomat senior tersebut menyampaikan bahwa ia diminta Presiden Ahmed al Sharaa untuk menanyakan kondisi kesehatan Ahmed dan menyampaikan doa kesembuhan, menurut rekaman video panggilan yang diterima Anadolu.
Ahmed mengucapkan terima kasih kepada Presiden al Sharaa dan Shaibani atas perhatian yang diberikan.
“Dalam waktu dekat, saya akan kembali ke tanah air dan bertemu wajah-wajah indah dan heroik yang menyingkirkan ketidakadilan dan mengakhiri penindasan terhadap rakyat,” kata Ahmed kepada menteri Suriah tersebut.
Komunitas yang bangga
Ahmed tumbuh di Nayrb, sebuah kota kecil pedesaan di timur Idlib, Suriah, yang hancur akibat bertahun-tahun perang saudara. Rumah keluarganya kemudian luluh lantak akibat pengeboman.
Sepupunya, Mohamed al Ahmed, mengatakan kepada The National bahwa komunitas mereka “bangga terhadap Ahmed.”
Ia menuturkan, Ahmed meninggalkan kota tersebut dan bermigrasi ke Australia pada 2006—jauh sebelum perang saudara melanda Suriah—serta menyebut aksi Ahmed di Sydney mencerminkan nilai-nilai yang ditempa oleh kerasnya kehidupan di kampung halaman.
















