DUNIA
2 menit membaca
Belanda salurkan bantuan darurat sebesar Rp586,72 miliar untuk korban banjir dan siklon di Sumatera
Pemerintah Belanda mengumumkan komitmen bantuan darurat sebesar €3 juta untuk mendukung pemulihan masyarakat terdampak banjir dan siklon di Sumatera, dengan fokus pada kelompok paling rentan melalui mitra lokal.
Belanda salurkan bantuan darurat sebesar Rp586,72 miliar untuk korban banjir dan siklon di Sumatera
Dampak dari banjir bandang mematikan di Batang Toru, Tapanuli Selatan. / Reuters
17 Desember 2025

Belanda telah berkomitmen memberikan bantuan darurat sebesar €3 juta (setara dengan Rp586,72 miliar) untuk mendukung masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam pemulihan mereka dari dampak siklon dan banjir yang dahsyat, demikian pernyataan Kedutaan Besar Belanda.

Pendanaan tersebut akan disalurkan melalui mitra lokal dari Dutch Relief Alliance, sebuah konsorsium organisasi kemanusiaan yang bekerja sama dengan kelompok berbasis masyarakat untuk memberikan bantuan cepat selama krisis. 

Paket bantuan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan paling mendesak dari orang-orang yang terkena dampak bencana, dengan fokus khusus pada kelompok rentan. Dengan bekerja sama dengan mitra lokal, pemerintah Belanda bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan mencapai komunitas yang terdampak dengan cepat dan disesuaikan dengan kondisi lokal di lapangan.

“Belanda berkomitmen memberikan bantuan darurat sebesar €3 juta, yang disalurkan melalui mitra lokal dari Dutch Relief Alliance. Upaya ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan kelompok yang paling rentan.” demikian pernyataan Kedutaan Besar Belanda di Sosial media. 

“Kami berdiri bersama dalam solidaritas dengan semua orang yang terdampak,” kata kedutaan tersebut menggarisbawahi dukungan yang lebih luas untuk respons kemanusiaan dan ketahanan bencana di Indonesia.

TerkaitTRT Indonesia - Butuh lebih dari Rp51 triliun untuk pemulihan pascabanjir Sumatera

Awal bulan ini, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen, menyampaikan belasungkawa atas bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.

Pernyataan itu disampaikan Marc saat konferensi pers bersama Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, terkait pemulangan dua narapidana asal Belanda di kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

“Di sini, malam ini, saya ingin menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak banjir di Sumatera,” kata Marc dikutip dari Detik.

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengatakan bahwa penanganan bencana di tiga provinsi di Sumatera adalah prioritas nasional. 

Presiden Prabowo Subianto dalam sidang paripurna di Istana Negara pada Senin, 15 Desember lalu mengatakan bahwa pemerintah akan menyalurkan dana bantuan dari APBN untuk mempercepat pemulihan dan rehabilitasi di wilayah terdampak.

Bencana banjir dan longsor yang melanda 3 provinsi di Sumatera telah memakan banyak korban, upaya pencarian korban hilang masih terus berlanjut. Menurut data terbaru BNPB per 17 Desember 2025, korban tewas bencana banjir dan longsor mencapai 1053 jiwa, 200 masih dinyatakan hilang dan 700 ribu orang luka-luka.

TerkaitTRT Indonesia - Prabowo targetkan pemulihan pascabanjir Sumatera dalam 2–3 bulan
SUMBER:TRT Indonesia