POLITIK
2 menit membaca
China, Rusia, Iran, Pakistan menentang rencana Trump kembalikan pangkalan AS di Bagram
Empat negara menekankan kedaulatan dan integritas wilayah Afghanistan selama pertemuan kuadrilateral di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.
China, Rusia, Iran, Pakistan menentang rencana Trump kembalikan pangkalan AS di Bagram
Sergey Lavrov dari Rusia, Yue Xiaoyong dari China, Abbas Araghchi dari Iran, dan Umer Siddique dari Pakistan. / @stuartyueh via X
26 September 2025

China, Rusia, Iran, dan Pakistan menentang setiap upaya untuk mendirikan kembali pangkalan militer di Afghanistan yang dilanda perang, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China pada hari Jumat.

Penolakan ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump meminta pemerintahan sementara Taliban untuk mengembalikan Pangkalan Udara Bagram kepada Pentagon.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, mengatakan kepada wartawan di Beijing bahwa para menteri luar negeri dan perwakilan dari keempat negara tersebut mengadakan pertemuan informal tentang Afghanistan di sela-sela sesi ke-80 Sidang Umum PBB di New York pada hari Kamis.

Pernyataan bersama dari pertemuan kuadrilateral tersebut “menekankan penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial Afghanistan,” kata Guo.

“Pernyataan itu menegaskan kembali penolakan tegas terhadap pendirian kembali pangkalan militer di Afghanistan dan kawasan oleh negara-negara yang bertanggung jawab atas situasi saat ini di negara tersebut,” tambah juru bicara itu.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, Yue Xiaoyong selaku utusan China untuk Afghanistan, dan Umer Siddique, seorang diplomat senior Pakistan, menurut foto pertemuan yang dibagikan oleh Yue di media sosial AS, X.

“Hal ini sepenuhnya menunjukkan penghormatan yang dimiliki negara-negara tetangga Afghanistan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan martabat nasionalnya,” kata Guo, juru bicara kementerian tersebut.

Trump memperingatkan bahwa "hal-hal buruk" akan terjadi jika pemerintahan Taliban tidak menyerahkan kendali Pangkalan Udara Bagram kepada Pentagon.

Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021 setelah penarikan penuh pasukan asing yang dipimpin AS dari Afghanistan, menyusul perang yang berlangsung selama dua dekade.

Kabul telah menolak untuk bernegosiasi mengenai integritas teritorialnya dan mendesak Trump untuk mematuhi kesepakatan Doha tahun 2020.

SUMBER:AA