BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 melambat 5,04 persen, pemerintah siapkan stimulus tambahan
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2025 sedikit melambat dibandingkan kuartal sebelumnya, menyoroti tantangan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan menuju target 8 persen pada 2029.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q3 melambat 5,04 persen, pemerintah siapkan stimulus tambahan
Gedung-gedung tinggi berdiri di kawasan bisnis Jakarta, Indonesia, 4 November 2025. / Reuters
5 November 2025

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 mencapai 5,04 persen, menurun dari 5,12 persen pada kuartal sebelumnya. Data ini menunjukkan bahwa kuartal keempat akan menjadi kunci bagi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan tahunan sebesar 5,2 persen dan mempertahankan momentum menuju 5,4 persen pada 2026.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen pada 2029. Sementara itu, survei Reuters memprediksi pertumbuhan kuartal III sekitar 5 persen, meski periode ini diwarnai protes anti-pemerintah yang memakan korban jiwa di beberapa daerah.

Perlambatan pertumbuhan terutama terlihat pada belanja rumah tangga, yang menyumbang lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB), turun menjadi 4,89 persen dari 4,97 persen kuartal sebelumnya, menurut Moh. Edy Mahmud, pejabat senior BPS.

Sektor manufaktur, pertanian, dan perdagangan tetap memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan kuartal III. Namun, sektor pertambangan mengalami kontraksi akibat menurunnya permintaan global terhadap batubara dan produksi tembaga di Papua. Insiden longsor di tambang emas dan tembaga Grasberg yang dikelola Freeport Indonesia pada September lalu, yang menewaskan tujuh orang, juga memengaruhi kinerja sektor ini.

Investasi tumbuh 5,04 persen dibandingkan tahun lalu, melambat dari rekor empat tahun sebelumnya sebesar 6,99 persen, meski tetap didukung oleh pengadaan mesin dan peralatan. Belanja pemerintah meningkat 5,49 persen setelah sebelumnya mengalami kontraksi tipis. Sementara itu, ekspor melonjak 9,91 persen, didorong pengiriman minyak nabati, baja, dan produk otomotif.

Secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan PDB tercatat 1,43 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya, menurut data BPS.

Pemerintah sebelumnya meluncurkan paket stimulus senilai 24,44 triliun rupiah pada Juni dan menyiapkan stimulus tambahan hampir US$3 miliar untuk kuartal keempat. Bank Indonesia juga telah menurunkan suku bunga dalam tiga pertemuan berturut-turut sebelum menahan kebijakan pada bulan lalu, dengan analis melihat kemungkinan pemotongan bunga lebih lanjut.

“Bank Indonesia kemungkinan akan mempertahankan sikapnya, sambil tetap membuka peluang untuk penurunan suku bunga lebih lanjut,” ujar Radhika Rao, Direktur Eksekutif dan Senior Economist DBS Bank, menanggapi data kuartal III.

TerkaitTRT Indonesia - Menkeu Purbaya targetkan pertumbuhan 6 persen setelah injeksi likuiditas Rp200 triliun

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi