DUNIA
2 menit membaca
China siap untuk memperdalam 'kemitraan strategis' dengan Australia: Li Qiang
Perdana Menteri Li Qiang menekankan pentingnya Australia memberikan iklim bisnis yang adil dan terbuka bagi perusahaan-perusahaan China.
China siap untuk memperdalam 'kemitraan strategis' dengan Australia: Li Qiang
Li Qiang dan Anthony Albanese membahas kerja sama di sektor hijau dan digital. / Reuters
27 Oktober 2025

Perdana Menteri China, Li Qiang, menyampaikan kepada Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada hari Senin bahwa Beijing siap untuk bersama-sama membangun "kemitraan strategis komprehensif China-Australia yang lebih matang dan stabil."

Berbicara di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Malaysia, Li menyatakan kesediaannya untuk menjaga komunikasi strategis dengan Australia dan memperluas kerja sama yang saling menguntungkan, menurut kantor berita resmi China, Xinhua.

Li mengatakan bahwa China bersedia bekerja sama dengan Australia untuk menggali potensi kerja sama di bidang ekonomi hijau, industri berteknologi tinggi, dan sektor digital. Ia juga mendesak Canberra untuk "menyediakan lingkungan yang terbuka, transparan, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan-perusahaan China."

Albanese mengangkat insiden di mana militer China mengusir pesawat perang Australia pada hari Rabu lalu di atas Laut Cina Selatan selama pertemuannya dengan Li, menurut Australian Broadcasting Corporation.

Dalam pertemuan dengan Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, Li mengatakan bahwa hubungan antara China dan Uni Eropa "saat ini menghadapi peluang pengembangan sekaligus tantangan baru, yang membutuhkan kedua belah pihak untuk menjaga hubungan tetap berada di jalur yang benar."

Secara terpisah, dalam pidatonya pada hari Senin di Forum ASEAN-Indo Pasifik 2025, Albanese mengatakan bahwa Canberra telah mengidentifikasi jalur investasi senilai A$20 miliar (US$13 miliar) di seluruh Asia Tenggara.

"Australia sedang melakukan investasi baru di bidang pertanian di Laos, energi di Thailand, infrastruktur di Vietnam, dan transportasi serta logistik Toll (Group) di seluruh Asia Tenggara," katanya, menurut kantor berita Bernama Malaysia.

TerkaitTRT Indonesia - China mengajukan 'protes keras' setelah konfrontasi di udara dengan pesawat militer Australia

SUMBER:AA