IKLIM
2 menit membaca
Indonesia dan Kongo bentuk aliansi lahan gambut, Jakarta dorong perdagangan karbon di COP30
Indonesia dan Republik Kongo telah sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam memulihkan lahan gambut tropis sementara Jakarta menargetkan kesepakatan perdagangan karbon senilai jutaan dolar di COP30.
Indonesia dan Kongo bentuk aliansi lahan gambut, Jakarta dorong perdagangan karbon di COP30
Indonesia dan Kongo bentuk aliansi lahan gambut, Jakarta dorong perdagangan karbon di COP30. (Foto: Gambut Kita)
15 November 2025

Indonesia dan Republik Kongo telah bergerak untuk memperdalam kerja sama lingkungan, kedua negara sepakat untuk bekerja sama dalam memulihkan lahan gambut tropis. Kesepakatan ini berlangsung di sela-sela Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belém, Brasil.

Kesepakatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup masing-masing negara, Menteri Hanif Faisol Nurofiq dan Arlette Soudan-Nonaul.

Hanif mengatakan kedua negara akan membentuk forum bersama yang berfokus pada restorasi lahan gambut, sebuah inisiatif yang ia yakini akan memperkuat posisi mereka dalam negosiasi iklim global dan membantu memastikan "integritas karbon" dalam upaya pengurangan emisi.

Ia menambahkan bahwa Indonesia sedang mengoordinasikan perjanjian yang lebih luas yang melibatkan tiga negara lain—Republik Kongo, Republik Demokratik Kongo, dan Peru—untuk mengeluarkan pernyataan bersama di Paviliun Indonesia selama COP30.

Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk menghasilkan kredit karbon berkualitas tinggi dari lahan gambut yang telah direstorasi, sebuah langkah yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi melalui perdagangan karbon. Menetapkan target nilai ekonomi yang jelas untuk transaksi karbon sangatlah penting, ujar Hanif, seraya menambahkan bahwa upaya tersebut sejalan dengan Peraturan Presiden No. 110/2025 tentang nilai ekonomi karbon dan pengendalian emisi nasional.

Indonesia menargetkan transaksi sebesar 90 juta ton CO2, setara dengan sekitar Rp16 triliun (US$929 juta) selama COP30. Untuk membantu mencapai target ini, sesi "Seller Meet Buyer" diadakan setiap hari di Paviliun Indonesia untuk menghubungkan penjual karbon dengan calon pembeli dan investor.

Selain berfungsi sebagai pasar, paviliun ini juga menyoroti diplomasi hijau Indonesia dan strategi iklim lintas sektor, mulai dari kehutanan dan energi hingga industri dan pengelolaan limbah. 

Menteri Hanif Nurofiq menekankan bahwa diplomasi lingkungan "harus melampaui ruang negosiasi," menegaskan bahwa Indonesia bermaksud untuk memimpin mitra global menuju masa depan yang adil dan rendah emisi.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia–Norwegia bahas solusi pengelolaan sampah plastik dalam pertemuan bilateral
SUMBER:TRT Indonesia & Agensi
Jelajahi
Kebakaran di Konferensi Iklim PBB di Brasil memicu kekacauan, mengganggu negosiasi yang berada di titik kritis
Banjir di Vietnam tengah tewaskan puluhan orang, hujan lebih deras diperkirakan menyusul
Bibit Siklon Tropis 97S menguat di Laut Timor, BMKG peringatkan cuaca ekstrem
COP30 memasuki fase penting saat menteri-menteri menangani perselisihan iklim yang paling sulit
Badai Claudia tewaskan tiga orang di Portugal, sebabkan banjir di Inggris
Indonesia–Norwegia bahas solusi pengelolaan sampah plastik dalam pertemuan bilateral
Indonesia–Swedia tingkatkan kolaborasi iklim lewat mekanisme kredit karbon
Tanah longsor di Cilacap tewaskan 3 orang, puluhan dalam pencarian
Dunia mengalami peningkatan suhu 2,6°C karena negara-negara gagal mencapai target iklim: laporan
BMKG peringatkan cuaca ekstrem akibat badai tropis Fung-Wong
Jamaika dan negara pulau kecil ingatkan COP30, target 1,5°C adalah 'garis kelangsungan hidup kami'
Operasi modifikasi cuaca digelar untuk cegah banjir di Jakarta
Topan Fung-wong melemah di Laut Filipina Barat, warga tetap diminta waspada
Filipina perintahkan evakuasi massal dan batalkan penerbangan saat topan Fung-wong mendekat
Guterres mengecam tindakan global saat para pemimpin dunia berkumpul di Brasil untuk COP30
Topan Kalmaegi hantam Vietnam setelah menewaskan 188 orang di Filipina
Brasil luncurkan dana hutan senilai US$125 miliar untuk membayar negara yang menjaga hutan hujan
Dampak Topan Kalmaegi di Filipina terus berlanjut: 114 tewas dan 127 hilang
Krisis iklim kini menjadi 'bencana kemanusiaan,' IFRC memperingatkan sebelum COP30
Hanya 5 menit, puting beliung rusak 160 rumah di Desa Sumbersekar, Malang