Penasihat Utama Bangladesh, Muhammad Yunus, menyampaikan "apresiasi yang mendalam" pada hari Senin kepada Presiden Türkiye Recep Tayyip Erdogan dan Ibu Negara Emine Erdogan atas dukungan mereka yang konsisten terhadap komunitas Rohingya yang mengungsi di negara Asia Selatan tersebut.
Yunus menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah pertemuan di ibu kota Dhaka dengan delegasi parlemen Türkiye yang terdiri dari lima anggota, dipimpin oleh Mehmet Akif Yilmaz, yang merupakan ketua Grup Persahabatan Parlemen Türkiye-Bangladesh.
Sebelum pertemuan dengan Yunus, para anggota parlemen tersebut mengunjungi kamp-kamp Rohingya di Cox's Bazar, bagian tenggara Bangladesh, untuk mengamati kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga Türkiye dan organisasi non-pemerintah, termasuk rumah sakit lapangan Türkiye.
Bangladesh telah menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Rohingya sejak Agustus 2017 di distrik Cox's Bazar, dengan sebagian besar dari mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di Myanmar.
"Penderitaan komunitas Rohingya tetap menjadi salah satu krisis kemanusiaan paling tragis di zaman kita. Mereka menderita hanya karena mereka Muslim, dan kewarganegaraan mereka telah dicabut," kata Yunus.
Selama pertemuan tersebut, kedua pihak membahas cara-cara untuk lebih memperkuat kerja sama bilateral di bidang perdagangan, investasi, dan inisiatif kemanusiaan.
"Sejak saya memegang tanggung jawab ini, saya telah fokus untuk semakin mempererat hubungan dekat kita dengan Türkiye," kata Yunus, memuji Presiden Erdogan dan Ibu Negara atas "dukungan dan solidaritas mereka yang berkelanjutan dengan Bangladesh, khususnya dalam kerja sama kemanusiaan dan pembangunan."



















