IKLIM
2 menit membaca
Nabire diguncang gempa magnitudo 6,6 SR warga diminta tetap waspada
Gempa magnitudo 6,6 SR melanda Nabire, Papua Tengah, Jumat dini hari. Warga dilaporkan panik, sementara BMKG memastikan tidak ada potensi tsunami.
Nabire diguncang gempa magnitudo 6,6 SR warga diminta tetap waspada
Jembatan akses warga di Nabire, Papua, rusak imbas gempa 6,6 SR. Foto: (X/@shintaeffendi)
19 September 2025

Pada Jumat dini hari, 19 September 2025 pukul 01.19 WIB, wilayah Nabire, Papua Tengah digoyang gempa dengan kekuatan 6,6 SR. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 3,47° Lintang Selatan dan 135,49° Bujur Timur dengan kedalaman 24 km. BMKG menjelaskan gempa ini dipicu oleh aktivitas sesar naik Weyland (Weyland Overthrust).

“Berdasarkan analisis mekanisme sumber, gempa ini memiliki karakteristik pergerakan naik atau thrust fault,” ujar Daryono, Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, dikutip dari Detik.com.

Getaran dirasakan cukup kuat di Nabire dengan intensitas V MMI (Modified Mercalli Intensity), membuat warga berhamburan keluar rumah. Wilayah lain juga merasakan guncangan, di antaranya Wasior (IV–V MMI), Enarotali (III–IV MMI), Timika (III MMI), serta Biak dan Supiori (II–III MMI).

BMKG menegaskan gempa ini tidak menimbulkan tsunami, meski kekuatannya cukup besar.

Rangkaian gempa susulan dan imbauan warga

Sejak gempa utama terjadi, BMKG mencatat sekitar 50 gempa susulan. Yang terkuat berkekuatan 5,1 SR pada pukul 05.53 WIB dengan pusat 23 km barat laut Nabire. “Pastikan kondisi bangunan aman sebelum kembali ke rumah. Hindari gedung yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural,” imbau Daryono.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, menambahkan bahwa gempa ini berhubungan langsung dengan struktur sesar Weyland. “Gempa berpotensi menyebabkan kerusakan bangunan, terutama yang tidak dirancang tahan gempa. Perlu diwaspadai pula retakan tanah, likuefaksi, hingga longsor,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Menurut AP News, gempa mengakibatkan kerusakan ringan: beberapa rumah roboh, sebuah jembatan di Nabire runtuh, serta kerusakan kecil pada fasilitas publik seperti kantor pemerintahan, gereja, dan bandara. Sambungan komunikasi juga sempat terganggu, meski tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Perbedaan data juga muncul dari lembaga seismologi internasional. USGS mencatat gempa 6,1 SR dengan kedalaman 10 km, sementara GFZ Jerman merilis parameter 6,1 SR dengan kedalaman 30 km.

TerkaitRekaman CCTV gempa 6,6 SR guncang Nabire, jaringan komunikasi lumpuh total - TRT Indonesia

SUMBER:TRT Indonesia
Jelajahi
Kebakaran di Konferensi Iklim PBB di Brasil memicu kekacauan, mengganggu negosiasi yang berada di titik kritis
Banjir di Vietnam tengah tewaskan puluhan orang, hujan lebih deras diperkirakan menyusul
Bibit Siklon Tropis 97S menguat di Laut Timor, BMKG peringatkan cuaca ekstrem
COP30 memasuki fase penting saat menteri-menteri menangani perselisihan iklim yang paling sulit
Badai Claudia tewaskan tiga orang di Portugal, sebabkan banjir di Inggris
Indonesia dan Kongo bentuk aliansi lahan gambut, Jakarta dorong perdagangan karbon di COP30
Indonesia–Norwegia bahas solusi pengelolaan sampah plastik dalam pertemuan bilateral
Indonesia–Swedia tingkatkan kolaborasi iklim lewat mekanisme kredit karbon
Tanah longsor di Cilacap tewaskan 3 orang, puluhan dalam pencarian
Dunia mengalami peningkatan suhu 2,6°C karena negara-negara gagal mencapai target iklim: laporan
BMKG peringatkan cuaca ekstrem akibat badai tropis Fung-Wong
Jamaika dan negara pulau kecil ingatkan COP30, target 1,5°C adalah 'garis kelangsungan hidup kami'
Operasi modifikasi cuaca digelar untuk cegah banjir di Jakarta
Topan Fung-wong melemah di Laut Filipina Barat, warga tetap diminta waspada
Filipina perintahkan evakuasi massal dan batalkan penerbangan saat topan Fung-wong mendekat
Guterres mengecam tindakan global saat para pemimpin dunia berkumpul di Brasil untuk COP30
Topan Kalmaegi hantam Vietnam setelah menewaskan 188 orang di Filipina
Brasil luncurkan dana hutan senilai US$125 miliar untuk membayar negara yang menjaga hutan hujan
Dampak Topan Kalmaegi di Filipina terus berlanjut: 114 tewas dan 127 hilang
Krisis iklim kini menjadi 'bencana kemanusiaan,' IFRC memperingatkan sebelum COP30