China telah mengajukan "protes keras" kepada Inggris setelah negara tersebut mengumumkan sanksi terhadap 11 entitas China karena mendukung sektor energi Rusia dan memasok peralatan penting untuk sektor pertahanan Moskow, menurut laporan media pemerintah pada hari Kamis.
"China dengan tegas menentang sanksi ini," kata juru bicara Kedutaan Besar China di Inggris pada hari Rabu, mendesak London untuk "segera" mencabut sanksi tersebut.
Inggris pada hari Rabu menjatuhkan sanksi terhadap entitas Rusia dan China sebagai bagian dari upaya London untuk meningkatkan tekanan terhadap Kremlin terkait perang di Ukraina.
Menteri Keuangan Inggris, Rachel Reeves, pada hari Rabu mengatakan bahwa pemerintah mengambil tindakan "terarah" terhadap perusahaan-perusahaan di India dan China yang terus memfasilitasi aliran minyak Rusia ke pasar global.
Beijing menyatakan bahwa sanksi Inggris adalah tindakan sepihak yang tidak memiliki dasar dalam hukum internasional.
Sanksi tersebut, menurut juru bicara kedutaan, merugikan hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China.
"Dalam krisis Ukraina, China telah mempertahankan posisi yang objektif dan tidak memihak, tetap berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai, dan secara ketat mengatur ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan," tambah juru bicara tersebut.
Pertukaran dan kerja sama normal antara perusahaan-perusahaan China dan Rusia seharusnya tidak diganggu atau terpengaruh, kata kedutaan, menambahkan bahwa Beijing "dengan tegas menolak segala upaya untuk mengalihkan kesalahan atau mencemarkan nama baik."
"Kami mendesak Inggris untuk segera memperbaiki kesalahannya dan mencabut sanksi terhadap entitas China yang terkait. Setiap tindakan yang merugikan kepentingan China akan mendapat tanggapan tegas," kata juru bicara tersebut.












