Operasi militer untuk membebaskan sandera dari pembajakan kereta api di barat daya Pakistan telah berakhir dengan sukses setelah insiden tersebut menyebabkan setidaknya 21 penumpang dan empat anggota pasukan tewas, menurut pernyataan dari pihak militer pada hari Rabu.
Letnan Jenderal Ahmad Sharif, kepala divisi informasi Angkatan Darat Pakistan, menyatakan bahwa semua 33 tersangka teroris yang terlibat dalam pembajakan tersebut tewas dalam operasi militer "berhasil" yang berlangsung selama 24 jam.
Semua sandera juga telah dibebaskan, tambahnya. Sebanyak 21 penumpang dan satu anggota pasukan keamanan tewas oleh para teroris sebelum operasi keamanan dimulai, sementara empat anggota pasukan lainnya tewas dalam operasi yang melibatkan kelompok layanan khusus angkatan darat dan angkatan udara, jelasnya.
Teroris yang setia kepada Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) meledakkan jalur kereta api dan membajak kereta pada hari Selasa di wilayah terpencil Bolan, provinsi Balochistan barat daya. Sekitar 440 penumpang berada di dalam kereta tersebut.
BLA dan beberapa kelompok lainnya telah lama terlibat dalam serangan terhadap pasukan keamanan dan warga dari provinsi lain. Mereka memperjuangkan "pembebasan" Balochistan, yang mereka klaim dimasukkan secara paksa ke dalam Pakistan setelah berakhirnya pemerintahan kolonial Inggris di India bersatu pada tahun 1947.
Kecaman Global
Insiden ini memicu kecaman global. Türkiye menyampaikan "penyesalan mendalam" dan menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang kehilangan orang tercinta serta harapan pemulihan cepat bagi yang terluka, menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengeluarkan pernyataan. "Sekretaris Jenderal dengan tegas mengutuk pembajakan kereta api di provinsi Balochistan, Pakistan," kata pernyataan dari juru bicaranya Stephane Dujarric.
AS juga mengecam serangan tersebut, menurut pernyataan dari Kedutaan Besar AS di Islamabad. "Kami dengan tegas mengutuk serangan terhadap kereta Jaffar Express dan penyanderaan penumpang di Kacchi, Balochistan," kata pernyataan tersebut, seraya menambahkan bahwa AS menganggap BLA sebagai kelompok teroris.
"Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalam kami kepada para korban, keluarga mereka, dan semua yang terkena dampak dari tindakan mengerikan ini," tambahnya di platform X. "Kami berdiri dalam solidaritas dengan Pakistan selama masa sulit ini."
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning "mencatat laporan tersebut dan dengan tegas mengutuk serangan teroris ini," dan menyatakan bahwa Beijing menentang "terorisme dalam bentuk apa pun."
"Kami akan terus dengan tegas mendukung Pakistan dalam memerangi terorisme, menjaga solidaritas dan stabilitas sosial, serta melindungi keselamatan rakyat," tambahnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ismail Baghaei menyampaikan keprihatinan mendalam atas ancaman terhadap warga sipil yang tidak bersalah, menurut kantor berita resmi Associated Press of Pakistan.
Baghaei menegaskan kembali sikap tegas Iran terhadap segala bentuk terorisme dan ekstremisme kekerasan, serta menyatakan solidaritas dengan pemerintah dan rakyat Pakistan. Ia juga mengulangi kesediaan Iran untuk memberikan bantuan apa pun guna mengakhiri aksi teror tersebut dan memastikan keselamatan mereka yang terdampak.







