Washington, DC — Dunia bola basket diguncang oleh kabar mengejutkan. Jaksa federal Amerika Serikat pada Kamis membuka dakwaan terhadap 34 orang yang terlibat dalam dua skema besar yang menghubungkan taruhan orang dalam di National Basketball Association (NBA) dengan jaringan poker yang dijalankan oleh mafia.
Kasus yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur New York itu menuduh sejumlah orang dalam NBA dan tokoh kejahatan terorganisir menggunakan informasi internal tim serta sistem taruhan yang dimanipulasi untuk meraup keuntungan ilegal dari liga yang terdiri atas 30 tim tersebut.
Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut kedua konspirasi ini saling terkait melalui pengelola uang yang sama, utang yang tumpang tindih, dan jaringan penjudi yang beroperasi di berbagai negara bagian AS.
Nama-nama besar NBA ikut terseret, di antaranya Chauncey Billups, pelatih kepala Portland Trail Blazers sekaligus mantan MVP Final, Terry Rozier dari Miami Heat, Damon Jones, mantan pemain Cleveland Cavaliers dan asisten pelatih Lakers, serta Jontay Porter, eks pemain Toronto Raptors.
Para atlet tersebut, yang sebagian besar merupakan nama besar di Amerika, dituduh membocorkan atau memanfaatkan informasi rahasia untuk memasang taruhan menguntungkan.
Nama lain yang ikut didakwa antara lain Marves Fairley, yang diduga menjadi penggerak uang hasil taruhan, dan Eric Earnest, yang berperan sebagai fasilitator taruhan.
Dari total 34 terdakwa, 13 di antaranya disebut sebagai rekan dari keluarga mafia besar New York: Bonanno, Gambino, Lucchese, Genovese, dan Colombo.
Pejabat federal menyatakan kelompok mafia tersebut mengendalikan sisi poker dari operasi itu, mengambil bagian dari keuntungan dan menagih utang dengan ancaman serta kekerasan.
Bagaimana skema ini berjalan
Antara Desember 2022 hingga Maret 2024, para konspirator diduga menggunakan informasi orang dalam NBA — seperti kabar cedera, pergantian pemain, hingga perubahan susunan tim — untuk memanipulasi taruhan pada performa pemain.
Dalam satu kasus, Rozier disebut memberi tahu rekan-rekannya pada Februari 2023 bahwa ia akan meninggalkan pertandingan Charlotte Hornets lebih awal karena cedera kaki. Taruhan terhadap performa buruknya menghasilkan lebih dari USD 200.000.
Damon Jones diduga membocorkan informasi cedera sebelum dua pertandingan Lakers, sementara seorang rekan konspirator yang diyakini memiliki profil mirip Billups disebut menyampaikan rincian pertandingan Portland Trail Blazers pada Maret 2023.
Para penyelidik menyebut keuntungan besar itu kemudian dicuci melalui uang tunai, transfer bank, aplikasi pembayaran, dan mata uang kripto.
Operasi poker paralel
Saat agen FBI melacak transaksi taruhan, mereka menemukan jaringan poker taruhan tinggi yang beroperasi sejak 2019.
Jaringan itu diduga menggunakan alat curang canggih: mesin pengocok kartu yang telah dimodifikasi, kartu bertanda yang bisa dilihat lewat lensa kontak khusus, meja sinar-X, dan pembaca kartu tersembunyi.
Permainan tersebut diadakan di Las Vegas, Miami, Manhattan, dan Hamptons.
Dokumen federal menggambarkan Billups sebagai “pemain wajah depan” yang membantu menarik peserta kaya ke meja permainan.
Jaksa menyebut para korban kehilangan jutaan dolar, dengan hasil curian dibagi oleh keluarga mafia.
Awal penyelidikan
FBI mulai menyelidiki kasus ini setelah menemukan pola taruhan mencurigakan di pasar taruhan performa pemain. Analis mendeteksi adanya taruhan yang sangat selaras dengan informasi cedera yang belum dipublikasikan.
Penyadapan, pengawasan, dan catatan kasino kemudian mengungkap hubungan antara para penjudi, orang dalam NBA, dan jaringan kejahatan terorganisir.
Saat agen menelusuri aliran uang kemenangan, mereka menemukan keterlibatan orang yang sama dalam permainan poker curang tersebut.
Apa yang awalnya merupakan penyelidikan kecil soal integritas olahraga, berkembang menjadi kasus kejahatan terorganisir berskala federal.
Penangkapan dilakukan pada 23 Oktober di 11 negara bagian AS, melibatkan sejumlah tokoh besar dunia bola basket.
Rozier ditahan di Orlando saat Miami Heat bersiap menghadapi laga pembuka musim.
Billups ditangkap di Portland sehari setelah pertandingan pertama Trail Blazers.
Jones dan beberapa lainnya ditahan di Los Angeles dan New York.
Tanggapan NBA
Pihak liga menempatkan Billups dan Rozier dalam status cuti administratif dan menyatakan bekerja sama dengan otoritas federal.
Komisioner Adam Silver mengatakan NBA “menanggapi dakwaan ini dengan sangat serius” dan mengakui bahwa kemampuan investigasi internal liga “tidak sebanding dengan sumber daya federal.”
Kuasa hukum Rozier menyebut kliennya “akan melawan tuduhan tersebut,” sementara Billups juga membantah melakukan pelanggaran.
Mengapa skandal ini penting
Dakwaan ini mengguncang kredibilitas bola basket profesional pada saat perjudian telah menjadi bagian besar dari industri olahraga Amerika.
Sejak Mahkamah Agung AS melegalkan taruhan olahraga pada 2018, 37 negara bagian telah mengizinkannya, dan NBA bermitra dengan platform besar seperti DraftKings dan FanDuel.
Fakta bahwa orang dalam NBA diduga menggunakan informasi rahasia untuk berjudi, sementara liga sendiri mendapat keuntungan dari kemitraan dengan industri taruhan, menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan dan integritas.
Pengamat membandingkan kasus ini dengan skandal wasit Tim Donaghy pada 2007 dan larangan taruhan Jontay Porter pada 2024, namun menilai kali ini cakupannya jauh lebih luas — melibatkan pemain, pelatih, dan jaringan kejahatan terorganisir.
Reaksi pejabat dan politisi
Pejabat federal menggambarkan operasi ini sebagai “canggih sekaligus nekat.”
“Ini adalah kisah perdagangan orang dalam versi NBA,” ujar Direktur FBI Kash Patel dalam konferensi pers di New York, Kamis pagi.
Jaksa AS Joseph Nocella Jr. menyebut skema itu sebagai “penipuan besar yang dirancang dengan sangat rumit untuk menipu korban hingga jutaan dolar.”
Sejumlah anggota Kongres juga angkat suara menanggapi dakwaan tersebut.
“Kita telah membiarkan industri taruhan merusak olahraga — menyusup ke setiap aspek permainan tanpa adanya aturan nasional yang cukup untuk melindungi penggemar dan korban kecanduan judi,” kata Senator Demokrat Richard Blumenthal.
Sementara itu, Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries mengatakan, “Ini perkembangan yang mengejutkan. Dakwaan ini tampak sangat luas. Tentu, setiap individu yang didakwa tetap berhak atas asas praduga tak bersalah.”
Langkah selanjutnya
Semua 34 terdakwa menghadapi tuduhan termasuk pemerasan, konspirasi, penipuan elektronik, dan perjudian ilegal. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara bertahun-tahun dan denda besar.
Bagi Amerika, basket bukan sekadar permainan. Melihat kesuciannya ternoda oleh keserakahan membuat banyak penggemar terkejut dan kepercayaan pada keadilan permainan ikut terguncang.
Meski NBA telah meluncurkan penyelidikan internal, kerusakan reputasi tampaknya sudah terjadi.










