DUNIA
2 menit membaca
Mendag Budi Santoso dorong negara berkembang percepat industrialisasi berkelanjutan
Dalam sesi kedua G20 TIMM, Mendag Budi Santoso dorong negara berkembang percepat industrialisasi berkelanjutan, perkuat perdagangan multilateral, dan manfaatkan teknologi untuk ekonomi rendah karbon.
Mendag Budi Santoso dorong negara berkembang percepat industrialisasi berkelanjutan
Di sela-sela Pertemuan Menteri Perdagangan G20 di Ghazlībāhī. Foto: X/ @NOIweala
14 jam yang lalu

Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, yang juga dikenal sebagai Busan, menegaskan pentingnya mempercepat industrialisasi berkelanjutan di negara berkembang. Pernyataan ini disampaikan dalam sesi kedua G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) yang berlangsung di Gqeberha pada 10 Oktober 2025.

Mendag Busan mengungkapkan bahwa untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, negara berkembang perlu fokus pada tiga prioritas utama:

  • Memperkuat kapasitas produktif

    Negara berkembang harus membangun dan memanfaatkan kapasitas produktif untuk mendorong transformasi menuju industri bernilai tambah tinggi dan berbasis pengetahuan.

  • Meningkatkan posisi dalam rantai nilai global

    Negara berkembang perlu memperluas basis manufaktur di sektor strategis seperti semikonduktor, baterai kendaraan listrik, dan farmasi untuk naik kelas dalam rantai nilai global.

  • Mengembangkan industri hijau

    Penting bagi negara berkembang untuk mengembangkan industri hijau guna mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang inklusif dan berkeadilan.

Selain itu, Mendag Busan juga menekankan pentingnya integrasi perdagangan regional sebagai instrumen strategis untuk memperkuat rantai pasok kawasan dan memperluas akses pasar. ASEAN disebutnya berperan sebagai jangkar stabilitas dan basis produksi utama di berbagai sektor.

Dalam sesi ketiga TIMM, Mendag Busan juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Ia mengingatkan pentingnya menjaga nilai dan prinsip dasar WTO sebagai fondasi utama sistem perdagangan multilateral.

“Reformasi WTO menjadi prioritas mendesak di tengah meningkatnya unilateralisme yang melemahkan fondasi multilateralisme,” ujar Mendag Busan.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Indonesia mendukung penunjukan Duta Besar Norwegia untuk WTO, Petter Ølberg, sebagai fasilitator proses reformasi.

Melalui langkah-langkah ini, Indonesia berharap dapat memperkuat sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan berkelanjutan, serta mendorong negara berkembang untuk mempercepat industrialisasi berkelanjutan guna menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

TerkaitUni Eropa dan Indonesia mencapai kesepakatan politik mengenai kerja sama perdagangan - TRT Indonesia - TRT Indonesia

SUMBER:TRT Indonesia