Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan telah mengakhiri peringatan dini tsunami setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah laut utara Sulawesi pada Jumat, 10 Oktober pukul 08.43 WIB.
Menurut data BMKG, pusat gempa berada di 287 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 56 kilometer. Berdasarkan hasil pemodelan potensi tsunami, beberapa wilayah pesisir di Sulawesi Utara dan Papua ditetapkan dalam status waspada.
Lima wilayah yang terdampak peringatan tersebut adalah Kepulauan Talaud, Kota Bitung, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, dan Supiori di Papua.
BMKG menjelaskan bahwa status waspada berarti warga di wilayah pesisir diimbau menjauh dari pantai dan tepian sungai untuk menghindari kemungkinan kenaikan muka air laut.
Tsunami kecil tercatat telah terjadi di Essang-Talaud dengan ketinggian gelombang 5 cm, Beo-Talaud dengan ketinggian gelombang 7 cm, Melonguane-Talaud dengan ketinggian gelombang 3,5 cm, Gelano-Talaud dengan ketinggian gelombang 5,5 cm, Sangihe dengan ketinggian gelombang 11 cm.
Hingga saat ini, belum terdapat laporan mengenai kerusakan maupun korban akibat gempa tersebut. Namun, Masyarakat juga diingatkan agar tidak mudah mempercayai kabar atau informasi yang tidak berasal dari sumber resmi, serta terus memantau pembaruan dari BMKG dan instansi berwenang lainnya.
Hingga pukul 09.14 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Menurut laporan terbaru, BMKG telah mengakhiri peringatan tsunami BMKG di wilayah terdampak pada pukul 13.00 WIB, namun BMKG meminta warga tetap siaga terhadap potensi gempa susulan yang mungkin terjadi.