PERANG GAZA
2 menit membaca
Israel izinkan Hamas untuk mencari sisa-sisa tahanan di Jalur Gaza yang dikontrol militer: laporan
Upaya pencarian terus berlanjut di Gaza saat Hamas, Palang Merah, dan pasukan Mesir berkoordinasi untuk memulihkan sisa-sisa tawanan.
Israel izinkan Hamas untuk mencari sisa-sisa tahanan di Jalur Gaza yang dikontrol militer: laporan
Beberapa tim sedang berupaya di seluruh Gaza untuk menemukan sandera yang hilang. / Reuters
27 Oktober 2025

Israel telah mengizinkan kelompok Palestina, Hamas, untuk memasuki wilayah yang berada di bawah kendali militer Israel di Gaza guna mencari sisa-sisa jenazah para tawanan, menurut laporan media Israel pada hari Senin.

Saluran televisi Israel, Channel 12, mengutip pejabat keamanan, melaporkan bahwa Hamas telah bekerja sama dengan Palang Merah dan tim Mesir selama 24 jam terakhir untuk menemukan jenazah para tawanan di wilayah yang masih diduduki oleh militer Israel di luar "garis kuning."

"Garis kuning" adalah garis imajiner yang memisahkan wilayah yang saat ini diduduki oleh militer Israel di Gaza dari wilayah yang telah ditinggalkan oleh pasukan tersebut.

Media tersebut melaporkan bahwa Israel dan Hamas telah bertukar informasi melalui perantara mengenai perkiraan lokasi jenazah selama akhir pekan untuk mempercepat proses pencarian.

TerkaitTRT Indonesia - Hamas mematuhi gencatan senjata namun Israel terus melanggarnya, kata Erdogan

Rencana gencatan senjata

Israel mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa mereka telah mengizinkan tim Palang Merah dan Mesir melintasi "garis kuning" di Gaza untuk membantu pencarian jenazah para tawanan.

Dalam fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 10 Oktober, Hamas telah membebaskan 20 tawanan Israel yang masih hidup dan menyerahkan jenazah 16 lainnya.

Jenazah 12 tawanan lainnya masih berada di dalam wilayah Gaza.

Rencana gencatan senjata ini juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.

Perang yang dilancarkan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 68.500 orang dan melukai lebih dari 170.300 lainnya sejak Oktober 2023, menurut otoritas Palestina.

SUMBER:AA