DUNIA
2 menit membaca
Negara Asia sepakati percepat transisi energi di pertemuan AZEC ke-3 Malaysia
Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian KTT ASEAN ke-47 yang berlangsung selama tiga hari di Pusat Konvensi Kuala Lumpur dengan tema “Inclusivity and Sustainability” di bawah keketuaan Malaysia tahun 2025.
Negara Asia sepakati percepat transisi energi di pertemuan AZEC ke-3 Malaysia
Para pemimpin menandatangani deklarasi bersama yang menegaskan komitmen terhadap upaya global menekan emisi gas rumah kaca. / MoFA Japan
27 Oktober 2025

Pertemuan Pemimpin Asia Zero Emission Community (AZEC) ke-3 resmi digelar di Kuala Lumpur pada hari Minggu, bertepatan dengan pelaksanaan KTT ASEAN ke-47 yang dihadiri para pemimpin dari kawasan Asia dan mitra global.

Pertemuan tersebut diikuti oleh 11 negara, termasuk Australia, Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Para pemimpin menandatangani deklarasi bersama yang menegaskan komitmen terhadap upaya global menekan emisi gas rumah kaca sesuai target ambang batas pemanasan 1,5 derajat Celcius dan mencapai netralitas karbon (net zero emissions).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyebut hasil pertemuan ini menjadi dorongan besar bagi percepatan transisi energi di Indonesia.

“Kesepakatan ini membuka peluang besar untuk memperkuat pembiayaan transisi energi nasional sekaligus memperluas potensi pasar karbon Indonesia yang sangat besar,” ujar Airlangga dalam keterangan pers, pada Senin, dikutip oleh kantor berita nasional TVRI News.

Ia menambahkan, komitmen bersama ini menekankan pentingnya transisi energi yang adil, terjangkau, dan inklusif, serta menjamin ketahanan energi kawasan tanpa mengorbankan akses bagi negara berkembang.

Energi bersih dan berkelanjutan

Setiap negara peserta diberikan ruang untuk menempuh jalur teknologi dan kebijakan yang sesuai dengan konteks domestik masing-masing, namun tetap sejalan dengan tujuan bersama mempercepat aksi iklim, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan keamanan energi jangka panjang.

Para pemimpin juga menyoroti perlunya mempercepat implementasi kebijakan dan proyek konkret dalam dekade mendatang.

Bagi Indonesia, momentum ini bukan hanya memperkuat posisi dalam kerja sama energi regional, tetapi juga mempercepat pengembangan teknologi dekarbonisasi seperti hidrogen, energi terbarukan, serta efisiensi energi.

“Indonesia siap memperdalam kolaborasi di bidang teknologi, pembiayaan, dan peningkatan kapasitas kelembagaan dalam kerangka AZEC. Langkah ini juga mendukung target nasional mencapai emisi nol bersih pada 2060 dan memperkuat agenda transisi energi di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian KTT ASEAN ke-47 yang berlangsung selama tiga hari di Pusat Konvensi Kuala Lumpur dengan tema “Inclusivity and Sustainability” di bawah keketuaan Malaysia tahun 2025.

Lebih dari 3.000 delegasi dari lebih 30 negara dan organisasi internasional, termasuk para pemimpin dari Amerika Serikat, China, Jepang, dan Korea Selatan, hadir untuk membahas kerja sama ekonomi, iklim, dan ketahanan energi di kawasan.

TerkaitTRT Indonesia - Indonesia perkuat kerja sama energi dengan Rusia targetkan capai NZE 2060

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi