Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas, sebuah inisiatif besar yang ditujukan untuk menyetarakan akses teknologi pendidikan di seluruh Indonesia. Acara peresmian pada hari Senin dipusatkan di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, dan diikuti secara daring oleh 1.337 sekolah dari 38 provinsi, menandai langkah penting menuju transformasi digital di sektor pendidikan.
Presiden Prabowo meninjau demonstrasi penggunaan Interactive Flat Panel (IFP) atau panel pintar yang kini menjadi pusat digitalisasi proses belajar. Ia menyaksikan langsung bagaimana perangkat tersebut menghadirkan model pembelajaran yang lebih dinamis, kolaboratif, dan mampu menyesuaikan kebutuhan siswa.
Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memperluas kesempatan belajar.
“Sudah 75 persen dari semua sekolah di seluruh Indonesia sudah menerima panel interaktif. Dan alhamdulillah panel ini kita harapkan untuk bisa membantu semua siswa di seluruh Indonesia untuk belajar lebih baik, belajar lebih semangat, belajar lebih cepat, punya akses kepada semua ilmu, semua bahan yang diperlukan,” ujar Presiden Prabowo.
Distribusi perangkat
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyampaikan bahwa program digitalisasi ini merupakan implementasi Inpres No. 7 Tahun 2025 dan Perpres No. 79 Tahun 2025 mengenai percepatan pembangunan serta pemutakhiran rencana kerja pemerintah.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan program dimulai 15 Agustus 2025, dengan cakupan 288.865 sekolah dan PKBM. Hingga 16 November 2025 pukul 22.00, sebanyak 172.550 perangkat telah tiba dan dipakai di satuan pendidikan, sementara 43.022 unit masih dalam pengiriman. Pemerintah menargetkan seluruh distribusi selesai pada Desember 2025.
Pemerintah menegaskan bahwa program tahun 2025 menyasar lebih dari 200.000 institusi pendidikan, mencakup penyediaan perangkat, pengadaan laptop, pelatihan guru, hingga penguatan materi ajar.























