DUNIA
1 menit membaca
Thailand mengatakan Kamboja harus menyatakan gencatan senjata terlebih dahulu untuk hentikan pertempuran
Pejabat Thailand menuduh Kamboja melakukan agresi, sementara kedua belah pihak menyangkal menyasar warga sipil dan saling menyalahkan atas bentrokan yang terjadi.
Thailand mengatakan Kamboja harus menyatakan gencatan senjata terlebih dahulu untuk hentikan pertempuran
Kamboja dan Thailand saling tuding terkait kekerasan di perbatasan. / Reuters
2 jam yang lalu

Thailand mengatakan pada Selasa bahwa Kamboja harus menjadi pihak pertama yang mengumumkan gencatan senjata untuk menghentikan pertempuran antara kedua negara itu setelah lebih dari seminggu bentrokan mematikan dalam konflik perbatasan yang kembali menyala.

"Sebagai agresor yang memasuki wilayah Thailand, Kamboja harus mengumumkan gencatan senjata terlebih dahulu," kata juru bicara kementerian luar negeri Thailand, Maratee Nalita Andamo, kepada wartawan di Bangkok, menambahkan bahwa Kamboja juga harus bekerja sama dalam upaya membersihkan ranjau di perbatasan "dengan sungguh-sungguh".

Pertempuran yang kembali meletus antara kedua tetangga Asia Tenggara bulan ini telah menewaskan setidaknya 32 orang, termasuk tentara dan warga sipil, serta menyebabkan sekitar 800.000 orang mengungsi, kata para pejabat.

Masing-masing pihak saling menyalahkan atas pemicu bentrokan, saling mengklaim pembelaan diri dan saling menuduh melakukan serangan terhadap warga sipil.

Kamboja tidak segera menanggapi pernyataan Thailand.

Presiden AS Donald Trump, yang turut campur dalam konflik perbatasan itu awal tahun ini, minggu lalu mengklaim kedua negara telah sepakat untuk gencatan senjata yang dimulai Sabtu malam.

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan negaranya mendukung inisiatif gencatan senjata yang diajukan oleh Malaysia, ketua blok regional ASEAN, dengan keterlibatan Washington.

Namun pertempuran terus berlangsung setiap hari sejak 7 Desember, dan Bangkok membantah klaim Trump soal gencatan senjata.

SUMBER:AFP