ASIA
2 menit membaca
Jawa Barat lepas 1.300 tenaga kerja terlatih untuk program magang di Jepang
Sebanyak 1.300 tenaga kerja terlatih asal Jawa Barat resmi diberangkatkan untuk mengikuti program magang di Jepang. Pelepasan peserta berlangsung di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung, Sabtu (20/9).
Jawa Barat lepas 1.300 tenaga kerja terlatih untuk program magang di Jepang
1.300 peserta magang siap terbang ke Jepang. Foto: Kemnaker
13 jam yang lalu

Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kementerian Ketenagakerjaan RI melepas secara resmi 1.300 tenaga kerja terlatih yang akan mengikuti program magang di Jepang. Para peserta berasal dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat dan telah melalui serangkaian pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) DPW II Jawa Barat.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil sinergi antara Pemprov Jabar, Kementerian Ketenagakerjaan, pemerintah kabupaten/kota, LPK, dan AP2LN. Ia berharap program pemagangan ini dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat, sekaligus membuka akses generasi muda untuk pengalaman kerja internasional.

“Hari ini kita kirimkan 1.300 peserta, sisanya akan menyusul. Persiapkan diri dengan baik agar kesempatan ini bisa dimanfaatkan,” kata Herman, dikutip dari RRI pada Minggu (21/9).

Program ini tidak hanya menekankan pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengembangan soft skills, seperti disiplin, etos kerja, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja global. Pemprov Jabar menekankan pentingnya program ini berjalan berkelanjutan agar dampaknya terasa bagi peserta dan daerah asal mereka.

Pesan Menteri Ketenagakerjaan dan peluang magang

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menambahkan, peluang pemagangan ke Jepang cukup tinggi. Setiap tahunnya, jumlah peserta yang dikirim mencapai 20–30 ribu orang. Ia juga menekankan pentingnya kemampuan bahasa sebagai syarat utama untuk mengikuti program magang ke luar negeri.

“Pesan saya satu, kalau ingin magang ke luar negeri, syarat pertamanya adalah bahasa. Jadi mulai dari sekarang siapkan bahasa. Semoga adik-adik mendapatkan kesempatan yang sama,” ujarnya.

Selain pelatihan bahasa, peserta juga mendapatkan pembekalan terkait budaya kerja Jepang, prosedur keselamatan, dan etika profesional, agar mereka siap menyesuaikan diri di lingkungan kerja yang baru.

Peserta dari berbagai daerah dan harapan masa depan

Salah satu peserta, Faizah Haibatunnabila (19) dari Cirebon, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari program magang di perusahaan manufaktur di Kota Osaka. “Saya berharap pengalaman ini bisa meningkatkan keterampilan dan membuka peluang kerja di masa depan,” ujarnya, dikutip dari Antara.

Pemerintah berencana terus meningkatkan kualitas program ini, termasuk memperluas jumlah peserta, memperkuat pengawasan dan bimbingan, serta memperluas kerja sama dengan berbagai perusahaan di Jepang agar pengalaman magang semakin optimal.

Dengan adanya program ini, diharapkan generasi muda Jawa Barat tidak hanya siap bersaing di pasar kerja domestik, tetapi juga memiliki pengalaman internasional yang dapat meningkatkan daya saing global mereka.

TerkaitTRT Indonesia - Bank Indonesia perluas sistem pembayaran QRIS ke Jepang, pertama di luar ASEAN

SUMBER:TRT Indonesia