Pemerintah Belanda mengumumkan pada Jumat (26/9) bahwa mereka akan mengembalikan lebih dari 28.000 fosil dari koleksi Dubois ke Indonesia. Koleksi ini mencakup fosil 'Manusia Jawa' (Java Man), fosil pertama Homo erectus yang ditemukan oleh ilmuwan Belanda, Eugène Dubois, pada 1891 di Pulau Jawa. Penemuan ini menjadi tonggak penting dalam penelitian evolusi manusia.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan rekomendasi dari Colonial Collections Committee, yang menyatakan bahwa fosil-fosil tersebut diambil pada masa kolonial tanpa persetujuan masyarakat lokal dan merugikan mereka. "Komite menilai bahwa fosil-fosil ini diambil tanpa persetujuan penduduk lokal, sehingga merugikan mereka," ujar pernyataan resmi pemerintah Belanda.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gouke Moes, menyerahkan surat resmi mengenai pengembalian ini kepada Menteri Fadli Zon dari Indonesia di Museum Naturalis di Leiden, tempat koleksi tersebut disimpan. Dalam acara tersebut, Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, juga bertemu dengan Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima dari Belanda, menandai momen diplomatik penting antara kedua negara.
Koleksi Dubois sebagai bukti penting evolusi manusia
Koleksi Dubois terdiri dari sekitar 28.000 fosil yang ditemukan oleh Eugène Dubois di Trinil, Jawa Timur, antara tahun 1891 hingga 1892. Fosil-fosil ini termasuk bagian tengkorak yang dikenal sebagai 'Manusia Jawa', fosil pertama Homo erectus yang ditemukan di luar Afrika. Penemuan ini memberikan bukti penting mengenai asal-usul manusia dan menjadi rujukan utama dalam studi paleoantropologi.
Selain fosil Homo erectus, koleksi ini juga mencakup spesimen dari berbagai spesies purba lainnya yang ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatera. Fosil-fosil ini telah disimpan di Museum Naturalis di Leiden, Belanda, selama lebih dari satu abad.
Langkah repatriasi sebagai pengakuan sejarah
Pengembalian koleksi Dubois ke Indonesia merupakan bagian dari upaya global untuk mengembalikan artefak-artefak yang diambil pada masa kolonial. Sebelumnya, Belanda juga telah memulangkan lebih dari 200 artefak ke Indonesia pada 2023, termasuk patung Buddha dan keris milik Pangeran Diponegoro. Pengembalian ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman sejarah dan budaya Indonesia serta memperbaiki hubungan antara kedua negara.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik langkah ini dan menyatakan bahwa pengembalian koleksi Dubois menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia. "Hari ini kita menutup jurang sejarah dan memulihkan martabat pengetahuan yang lahir dari Trinil," katanya dalam acara serah terima di Museum Naturalis.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen Belanda dalam melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab. Menteri Gouke Moes menyampaikan bahwa pengembalian koleksi fosil ke Indonesia merupakan wujud komitmen pemerintah Belanda dalam melaksanakan repatriasi koleksi kolonial secara bertanggung jawab.