Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) membuka KTT ke-47 pada hari Minggu di Kuala Lumpur, Malaysia, menandai tonggak bersejarah ketika para pemimpin secara resmi menyambut Timor Leste sebagai anggota ke-11 blok tersebut — ekspansi pertama dalam 26 tahun.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang memimpin KTT untuk kelima kalinya sejak Malaysia bergabung dengan ASEAN pada tahun 1967, menjamu para pemimpin dan pejabat senior dari negara-negara anggota, serta mitra dari AS, Afrika Selatan, Brasil, China, Jepang, dan Korea Selatan.
KTT yang bertema “Inklusivitas dan Keberlanjutan.” masih akan berlangsung hingga Selasa, 28 Oktober 2025. Pembicaraan dan pertemuan tinggi menteri antara anggota ASEAN dan negara-negara mitra diharapkan berlangsung di sela-sela KTT.
Pada upacara pembukaan di Kuala Lumpur Convention Centre, para pemimpin ASEAN menandatangani dokumen resmi yang mengakui Timor Leste — juga dikenal sebagai Timor Timur — ke dalam blok regional tersebut.
Timor Leste ini pertama kali mengajukan keanggotaan pada tahun 2011 dan diberikan status pengamat pada tahun 2022.
“Posisi Timor-Leste di sini melengkapi keluarga besar ASEAN, menegaskan kembali takdir bersama kita dan rasa kekerabatan regional yang mendalam,” ujar Anwar dalam sambutan pembukaannya. “Di dalam komunitas ini, pembangunan dan otonomi strategis Timor Leste akan mendapatkan dukungan yang kuat dan berkelanjutan.”
Presiden AS Donald Trump juga akan menghadiri KTT tersebut, di mana ia dan Perdana Menteri Anwar diperkirakan akan menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Kamboja dan Thailand setelah bentrokan mematikan di perbatasan pada bulan Juli.
Timor Leste, negara berpenduduk 1,3 juta jiwa yang merdeka pada tahun 2002, adalah negara pertama yang bergabung dengan ASEAN setelah 26 tahun sejak Kamboja bergabung pada tahun 1999.
















