Indonesia kembali menegaskan komitmennya menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai ruang kolaboratif yang berorientasi pada stabilitas dan kesejahteraan bersama melalui penyelenggaraan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin.
Acara yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mewakili Presiden Republik Indonesia, serta Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama ekonomi dan investasi lintas kawasan.
Dalam sambutannya, Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya menjadikan Indo-Pasifik bukan sebagai arena rivalitas, melainkan ruang kolaborasi yang saling menguntungkan dengan ASEAN sebagai pusat gravitasi kerja sama regional.
“Pertumbuhan kawasan hanya akan berkelanjutan bila dibangun di atas kolaborasi dan rasa saling percaya,” ujar Airlangga dalam pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI.
Ia menambahkan bahwa prioritas pembangunan nasional Indonesia—mulai dari hilirisasi industri, transisi energi bersih, hingga digitalisasi ekonomi—berjalan searah dengan semangat ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dalam memperkuat ketahanan ekonomi kawasan.
Forum strategis Indo-Pasifik
AIPF 2025 merupakan forum tahunan yang digagas oleh Kementerian Luar Negeri RI bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, serta bekerja sama dengan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Malaysia.
Dengan tema “Advancing Inclusivity and Sustainability in ASEAN and the Indo-Pacific Region”, pertemuan ini mempertemukan lebih dari 450 peserta dari kalangan pemerintah, dunia usaha, lembaga internasional, dan komunitas diplomatik.
Forum ini bertujuan memperkuat sinergi antara kebijakan publik dan inovasi sektor swasta untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, disrupsi digital, dan ketimpangan pembangunan.
Dua sesi utama menjadi fokus pembahasan tahun ini. Panel pertama menyoroti integrasi ekonomi kawasan ASEAN dan Pasifik bersama mitra dialog. Dalam sesi penutupan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara sektor publik dan swasta untuk mencapai pertumbuhan yang hijau dan inklusif.
“Sinergi antara kebijakan publik dan inovasi dunia usaha menjadi kunci dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang tangguh dan berkelanjutan,” kata Rosan.
Melalui penyelenggaraan AIPF 2025 di Kuala Lumpur, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai penggerak AOIP dan penjaga relevansi ASEAN di tengah dinamika geopolitik serta geoekonomi global yang terus berubah.
Indonesia juga mendorong AIPF sebagai forum tahunan ASEAN yang berperan strategis dalam memperkuat dialog, investasi, dan kolaborasi lintas kawasan secara berkelanjutan, memperkokoh posisi ASEAN sebagai poros kolaborasi Indo-Pasifik.












