Pasukan Amerika Serikat menewaskan 14 orang dalam serangan yang menghancurkan empat kapal yang diduga digunakan untuk penyelundupan narkoba di Samudra Pasifik bagian timur, kata Menteri Pertahanan Pete Hegseth. Dengan demikian, jumlah korban tewas dalam kampanye antinarkotika Washington meningkat menjadi sedikitnya 57 orang.
“Sebanyak 14 narco-teroris tewas dalam tiga serangan tersebut, dengan satu orang selamat. Semua serangan terjadi di perairan internasional dan tidak ada pasukan AS yang terluka,” ujar Hegseth pada Selasa dalam unggahan di X mengenai operasi yang dilakukan sehari sebelumnya.
Langkah selanjutnya: operasi anti-kartel di darat
Hegseth mengatakan kapal-kapal tersebut telah terdeteksi oleh jaringan intelijen mereka, melintas di jalur yang dikenal sebagai rute penyelundupan narkoba, dan membawa obat-obatan terlarang.
Ia menambahkan, delapan orang berada di kapal pertama yang diserang, empat orang di kapal kedua, dan tiga orang di kapal ketiga.
“Semua serangan dilakukan di perairan internasional tanpa ada pasukan AS yang terluka,” kata Hegseth menegaskan.
US Southern Command segera mengaktifkan protokol standar pencarian dan penyelamatan (SAR) untuk korban yang selamat. Otoritas SAR Meksiko kemudian menerima kasus tersebut dan mengambil alih koordinasi operasi penyelamatan, tambah pernyataan itu.
Pada Kamis, Presiden Donald Trump mengatakan pemerintahannya berencana memberikan penjelasan kepada Kongres AS mengenai operasi melawan kartel narkoba. Ia menegaskan, meskipun tidak memerlukan deklarasi perang, tahap selanjutnya adalah operasi di darat melawan kartel.
Militer AS kini terus memperkuat kehadirannya di wilayah Karibia, termasuk dengan pengerahan kapal perusak berpeluru kendali, jet tempur F-35, kapal selam nuklir, serta ribuan personel militer.











