ASIA
2 menit membaca
Uni Eropa salurkan bantuan €450.000 untuk korban gempa Davao Oriental Filipina
Dana ini akan digunakan untuk mendistribusikan tenda, perlengkapan tidur, peralatan dapur, serta bantuan tunai bagi keluarga terdampak. Selain itu, PRC juga akan menyediakan makanan siap saji, air bersih, layanan kesehatan.
Uni Eropa salurkan bantuan €450.000 untuk korban gempa Davao Oriental Filipina
Rumah yang hancur akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo di Manay, Davao Oriental, Filipina, pada 11 Oktober 2025. / Arsip Reuters
28 Oktober 2025

Uni Eropa (UE) menyalurkan dana kemanusiaan senilai €450.000 untuk membantu masyarakat yang terdampak dua gempa besar yang mengguncang wilayah Davao Oriental pada 10 Oktober 2025. Bantuan tersebut ditujukan untuk mempercepat pemulihan warga yang kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar.

Dalam pernyataannya pada Senin, UE menyebut bahwa dukungan ini akan difokuskan pada penyediaan tempat tinggal sementara, air bersih, sanitasi, serta kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang paling terdampak dan kini menetap di area pengungsian.

Dari total dana tersebut, €300.000 akan disalurkan kepada ACCESS Consortium yang dipimpin oleh organisasi kemanusiaan CARE. Konsorsium ini akan memprioritaskan bantuan berupa perbaikan hunian darurat, penyediaan air dan fasilitas sanitasi, serta dukungan logistik lainnya. Pendanaan baru ini juga melengkapi mekanisme tanggap cepat yang sebelumnya telah diaktifkan segera setelah gempa terjadi dengan dukungan dana dari Uni Eropa.

Sementara itu, €150.000 lainnya dialokasikan untuk Palang Merah Filipina (Philippine Red Cross/PRC). Dana ini akan digunakan untuk mendistribusikan tenda, perlengkapan tidur, peralatan dapur, serta bantuan tunai bagi keluarga terdampak. Selain itu, PRC juga akan menyediakan makanan siap saji, air bersih, layanan kesehatan, dan ruang aman bagi anak-anak di wilayah terdampak.

Penyaluran bantuan darurat 

Bantuan tersebut menjadi bagian dari kontribusi Uni Eropa terhadap Dana Tanggap Darurat Bencana (Disaster Response Emergency Fund/DREF) yang dikelola oleh Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC). Melalui mekanisme ini, organisasi nasional dapat segera memperoleh dukungan keuangan saat bencana melanda, dengan dana yang kemudian akan diisi kembali oleh para donor, termasuk Uni Eropa.

Dengan penyaluran terbaru ini, total bantuan kemanusiaan dan kesiapsiagaan bencana yang disalurkan Uni Eropa untuk Filipina sepanjang 2025 mencapai €8,05 juta. Sebelumnya, Uni Eropa telah menyalurkan €1,3 juta untuk penanganan topan yang melanda pada Juli dan September, serta €750.000 guna membantu pemulihan pasca gempa di Cebu.

Bantuan kemanusiaan Uni Eropa disalurkan melalui European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations (ECHO), lembaga yang bertanggung jawab atas penyaluran bantuan darurat dan peningkatan ketahanan masyarakat terhadap bencana di seluruh dunia. Berbasis di Brussels, ECHO memiliki jaringan kantor lapangan global yang membantu jutaan orang setiap tahun berdasarkan kebutuhan kemanusiaan, tanpa diskriminasi.

Selain itu, Uni Eropa juga memperkuat kerja samanya dengan IFRC melalui perjanjian senilai €12 juta untuk mendukung keberlangsungan DREF, memastikan dana tanggap cepat selalu tersedia bagi negara-negara yang membutuhkan ketika bencana terjadi.

TerkaitTRT Indonesia - Cebu Filipina mencatat lebih dari 8.000 gempa susulan usai gempa berkekuatan 6,9 magnitudo