DUNIA
2 menit membaca
Malware di kapal feri picu alarm spionase di Prancis
Intrusi siber yang memungkinkan kendali jarak jauh atas kapal memicu penyelidikan tingkat tinggi, dengan Paris menyelidiki apakah kekuatan asing berada di balik peretasan tersebut.
Malware di kapal feri picu alarm spionase di Prancis
Malware ditemukan di sebuah feri penumpang yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Italia GNV, yang mampu mengangkut lebih dari 2.000 penumpang. / AFP
sehari yang lalu

Prancis membuka penyelidikan menyeluruh terkait dugaan campur tangan asing setelah malware yang mampu mengendalikan kapal feri penumpang dari jarak jauh ditemukan saat kapal tersebut bersandar di pelabuhan Mediterania.

Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengatakan pada Rabu bahwa kasus ini diperlakukan sebagai “sangat serius,” dan menegaskan bahwa pihak berwenang sedang memeriksa apakah intrusi itu untuk kepentingan negara asing.

“Penyidik jelas sedang meneliti kemungkinan adanya campur tangan — ya, campur tangan asing,” ujarnya kepada radio France Info.

Malware tersebut, diidentifikasi sebagai Remote Access Trojan (RAT), ditemukan di atas Fantastic, kapal feri penumpang yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Italia GNV dengan kapasitas lebih dari 2.000 penumpang. Kapal itu sedang bersandar di pelabuhan Sete, Prancis selatan, saat ancaman ini terdeteksi, menurut jaksa Paris.

Otoritas Italia telah memberi tahu Prancis bahwa sistem operasi kapal kemungkinan telah diretas. Dua anggota kru — warga Latvia dan Bulgaria — ditahan pekan lalu setelah dicurigai oleh pejabat Italia. Warga Bulgaria dibebaskan, sementara warga Latvia didakwa dan ditahan.

Jaksa menyatakan penyelidikan berfokus pada dugaan upaya kelompok terorganisir untuk menyerang sistem pengolahan data otomatis “dengan tujuan melayani kepentingan kekuatan asing.”

Badan intelijen ambil alih

Mencerminkan keseriusan kasus ini, badan intelijen domestik Prancis, DGSI, mengambil peran utama. Kapal sementara dikawal ketat dan menjalani inspeksi darurat, selama itu beberapa barang disita. Setelah pemeriksaan teknis memastikan tidak ada bahaya langsung, otoritas maritim mengizinkan kapal melanjutkan pelayaran.

Pencarian darurat juga dilakukan di Latvia dengan dukungan Eurojust, badan kerja sama yudisial Uni Eropa, dan otoritas Latvia.

Meski Nunez menolak menyebut negara tertentu, ia mencatat bahwa “belakangan ini, satu negara sering berada di balik campur tangan asing,” komentar yang muncul di tengah peringatan berulang dari Prancis dan pemerintah Eropa lainnya soal meningkatnya aktivitas hibrida Rusia terkait perang di Ukraina.

Pengacara tersangka asal Latvia menolak spekulasi tersebut, menyebut dugaan keterlibatan Rusia “tidak perlu” dan mengatakan penyelidikan akan menunjukkan kasus ini “tidak sepenuhnya seburuk yang terlihat pada awalnya.”

SUMBER:TRT World & Agencies