DUNIA
2 menit membaca
Jakarta siap sambut lebih dari 500 atlet di kejuaraan dunia senam artistik 2025
Jakarta bersiap menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena. Lebih dari 500 atlet dari 82 negara akan bertanding dalam ajang kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028 ini.
Jakarta siap sambut lebih dari 500 atlet di kejuaraan dunia senam artistik 2025
Wamenpora RI Taufik Hidayat menerima Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati di Kemenpora, Jakarta, Senin (11/8). Foto: Kemenpora RI / Others
13 Agustus 2025

Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan kesuksesan penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 yang akan digelar di Indonesia Arena, Jakarta, pada 19 hingga 25 Oktober mendatang.

Dengan hanya tersisa dua bulan menuju acara, Taufik meminta semua pihak tetap fokus pada persiapan teknis dan kesiapan atlet.

“Acara ini semakin dekat, jadi kita harus tetap fokus. Kita ingin sukses tidak hanya sebagai tuan rumah tetapi juga dari sisi performa. Oleh karena itu, atlet kita harus benar-benar siap,” kata Taufik, dikutip dari situs resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan Ita Yuliati, Ketua Federasi Senam Indonesia (FGI), di Jakarta pada Senin lalu. Pertemuan tersebut meninjau kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah, termasuk pembaruan sponsorship, koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan strategi promosi.

Persiapan teknis dan regulasi Indonesia Arena

Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 akan menampilkan 501 atlet dari 82 negara dan menjadi ajang kualifikasi resmi Olimpiade Los Angeles 2028. Ita Yuliati memastikan Indonesia Arena siap secara teknis untuk menyelenggarakan kejuaraan tersebut.

“Sistem pencahayaan telah siap, dan pemasangan rigging — kerangka logam ringan yang digantung dari langit-langit untuk mendukung peralatan pencahayaan tambahan — juga telah selesai,” ujar Yuliati. Ia menambahkan, rencana rigging dikembangkan bekerja sama dengan manajemen kompleks olahraga Gelora Bung Karno (GBK) serta konsultan teknis yang terlibat dalam pembangunan awal Indonesia Arena.

Meskipun venue telah memenuhi standar pencahayaan internasional, kompetisi senam artistik memerlukan pengaturan pencahayaan khusus dengan rigging tambahan.

“Semua perhitungan teknis telah dilakukan dengan cermat. Karena sistem rigging bersifat statis dan beban tetap dalam batas aman, tidak ada masalah. Dari sisi rigging dan pencahayaan, Indonesia Arena sudah siap sepenuhnya,” kata Yuliati.

Selain itu, Keputusan Menteri (Kepmen) terbaru tentang pedoman teknis penyelenggaraan acara di Indonesia Arena telah diterbitkan, dengan Kementerian PUPR ditunjuk sebagai pengawas teknis acara.

“Dengan Kepmen yang sudah ada dan PUPR sebagai pihak pengawas, perencanaan kami sesuai dengan seluruh regulasi. Insya Allah, semuanya berjalan sesuai rencana,” ujar Yuliati.

SUMBER:TRT Indonesia