BUDAYA
2 menit membaca
Indonesia siapkan tim gabungan untuk pulangkan ‘Manusia Jawa’ dan 28.000 lebih fosil dari Belanda
Indonesia bersama Belanda membentuk tim gabungan teknis untuk memulangkan fosil Manusia Jawa dari Belanda, hal ini dinilai tidak hanya memperkaya narasi prasejarah Indonesia, tetapi juga akan memperkuat diplomasi budaya.
Indonesia siapkan tim gabungan untuk pulangkan ‘Manusia Jawa’ dan 28.000 lebih fosil dari Belanda
Acara Taklimat Media di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025 (Foto: Kemenbud RI)
3 Oktober 2025

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menyiapkan langkah serius untuk memulangkan fosil Pithecanthropus Erectus atau yang dikenal sebagai Manusia Jawa dari Belanda. 

Upaya ini akan melibatkan tim teknis gabungan Indonesia–Belanda, menurut pernyataan dari Kemenbud. Pemulangan ini menandai puncak penelitian dan negosiasi ekstensif yang dilakukan sejak awal tahun 2025 oleh tim dari Kemenbud Indonesia, yang bekerja sama dengan Komite Koleksi Kolonial Belanda (Dutch Colonial Collections Committee).

Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti, mengungkapkan bahwa ada tiga aspek utama yang akan menjadi pembahasan: sisi legal, fisik dan penempatan, serta aspek ilmiah. 

"Sisi saintifik sangat penting karena berkaitan dengan pengetahuan yang terkandung dalam fosil," jelasnya dalam Taklimat Media di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Kamis, 2 Oktober sebagaimana dikutip dari RRI.

Endah memastikan pemulangan fosil dapat terealisasi sebelum Desember 2025.

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon dalam acara yang sama menyatakan bahwa pemulangan lebih dari 28.000 fosil dan artefak Indonesia dari Belanda akan memperkuat diplomasi budaya Indonesia. 

Bagi Indonesia, pemulangan fosil Manusia Jawa tidak hanya bernilai ilmiah, tetapi juga sarat makna historis. Langkah ini dinilai akan memperkaya narasi prasejarah bangsa, memberikan kesempatan bagi generasi mendatang untuk memahami lebih dekat asal-usul manusia purba di Nusantara.

Lebih jauh, Fadli zon menambahkan bahwa proses repatriasi ini juga dipandang sebagai bagian dari upaya penyembuhan luka sejarah yang ditinggalkan masa kolonial. 

Dengan kembalinya artefak penting tersebut, Indonesia berkesempatan menegaskan kembali hak atas warisan budaya yang sempat tersimpan di luar negeri selama lebih dari seabad.

TerkaitTRT Indonesia - Belanda kembalikan fosil 'Manusia Jawa' dan koleksi Dubois ke Indonesia

SUMBER:TRT Indonesia & Agensi
Jelajahi
Dicuri, dijual, dilebur: nasib tragis gelang 3.000 tahun Firaun Amenemope
Batu nisan dengan ukiran Cevgan ditemukan di Turkiye: Bagaimana ‘permainan untuk raja’ tetap hidup?
Pameran foto “Tierra Viva” perkuat diplomasi budaya Indonesia–Amerika Latin
Festival Pacu Jalur 2025 raih pengakuan global, dorong ekonomi lokal
Pangeran Diponegoro: Pangeran Jawa yang mengguncang kekaisaran Belanda 200 tahun yang lalu
Indonesia rayakan HUT RI ke-80 dengan semarak di Istana Merdeka
16.000 orang diperkirakan hadir di upacara HUT ke-80 RI di Istana Merdeka
Seseorang baru saja membayar lebih dari $8.000 untuk kaos kaki lama Michael Jackson
Bagaimana penerus Dalai Lama dipilih?
Idul Adha dulu dan sekarang: Dari pasar kambing hingga kurban online
Melihat kembali sejarah kenabian di balik ibadah Haji dan bagaimana pelaksanaannya
Turkiye dinobat sebagai salah satu destinasi wisata ramah lingkungan terbaik di dunia
Budaya dalam gerakan: Festival Ethnosport ke-7 hidupkan kembali tradisi, keluarga, persatuan global
Dibungkam karena solidaritas: Arsenal digugat usai pecat staf ruang ganti pro-Palestina
Aljazair ganti Bahasa Prancis dengan Bahasa Arab dan Inggris dalam komunikasi resmi
Pelukis kelopak bunga dan kekuasaan: Jean-Baptiste Vanmour dan masa paling megah Kekaisaran Ottoman
Penduduk | Pencerita
Festival Film Cannes akan 'hormati' fotografer jurnalistik Gaza yang tewas dengan pemutaran dokumenter
Presiden Filipina Marcos mengesahkan UU Pemakaman Islam
Eksklusif: Apakah ada kota tersembunyi di bawah Piramida Giza? Mengungkap kontroversi