Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo menerima kunjungan jajaran pimpinan Meitetsu Bus Co., Ltd. Pertemuan tersebut membahas peluang penguatan kerja sama Indonesia–Jepang dalam pemenuhan kebutuhan pengemudi bus profesional di Jepang.
Menurut pernyataan resmi tertulis di situs Kementerian Luar Negeri, kunjungan tersebut dihadiri oleh Presiden Direktur Meitetsu Bus Taki bersama direksi dan manajer SDM perusahaan, serta Presiden Direktur Cooperative Kigyou Koryu Center KS Global Kazuhisa Sumino, Direktur Japan Indonesia Driving School Bowo Kristianto, dan tiga pengemudi bus asal Indonesia yang kini bekerja di Meitetsu Bus dengan status Visa Kegiatan Khusus (Tokutei Katsudō).
Ketiga pengemudi tersebut menjalani tahap awal sebelum memperoleh status Pekerja Terampil (Tokutei Ginō).
Sekretaris Kedua Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo, Gina Aghnia Virginianty, menyampaikan bahwa kemitraan ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan Jepang, tetapi juga meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia.
“Aspek penting yang perlu diperhatikan adalah perlindungan serta pemenuhan hak-hak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Jepang, termasuk Meitetsu Bus,” ujar Gina, yang didampingi Asisten Atase Perhubungan Giri Tresna Putra Munggaran dan Sekretaris Ketiga Fungsi Protokol dan Konsuler Nadya Nabila Hayanto.
Presiden Direktur Meitetsu Bus, Taki, menjelaskan proses menjadi pengemudi bus di Jepang membutuhkan rata-rata satu tahun untuk beralih dari SIM biasa ke SIM bus. Saat ini, Meitetsu mengoperasikan sekitar 1.500 unit bus dengan 3.000 pekerja yang tersebar di tujuh perusahaan afiliasi di Prefektur Aichi dan Gifu.
Sejak Agustus 2025, tujuh pengemudi asal Indonesia sudah mulai bekerja di Jepang, yakni tiga orang di Meitetsu Bus dan empat lainnya di Osaka Bus. Salah satunya, Seto Ramadhan Siswadi asal Klaten, berbagi pengalaman melalui seleksi, pelatihan, hingga berhasil memperoleh SIM bus di Jepang.
KBRI Tokyo menilai pertemuan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi sektor transportasi antara Indonesia dan Jepang serta membuka jalan bagi lebih banyak tenaga kerja Indonesia menjadi pengemudi bus profesional di masa depan.
