Korea Utara menembakkan beberapa rudal balistik pada Rabu pagi, menandai peluncuran pertama dalam beberapa bulan terakhir — hanya sepekan sebelum para pemimpin dunia, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tiba di Korea Selatan untuk menghadiri KTT.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menyatakan pada Rabu bahwa mereka telah “mendeteksi sejumlah proyektil yang diyakini sebagai rudal balistik jarak pendek.”
Militer menambahkan bahwa rudal-rudal tersebut ditembakkan “dari wilayah Junghwa, Provinsi Hwanghae Utara, sekitar pukul 08.10 pagi waktu setempat (23.10 GMT Selasa).”
Peluncuran ini merupakan yang pertama sejak Korea Utara yang memiliki senjata nuklir melakukan uji coba serupa sebelum Presiden Lee Jae-myung resmi menjabat pada Juni lalu.
Militer Korea Selatan kemudian mengonfirmasi kepada media bahwa rudal-rudal tersebut memang berjenis jarak pendek.
Korea Utara terakhir kali meluncurkan rudal balistik pada 8 Mei, ketika menembakkan beberapa rudal jarak pendek dari pantai timurnya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada September lalu turut menyaksikan uji mesin bahan bakar padat yang digunakan untuk rudal nuklir jarak jauh.
Media pemerintah Korea Utara menyebut uji tersebut merupakan yang kesembilan sekaligus terakhir untuk mesin itu, menandakan bahwa uji coba penuh rudal balistik antarbenua (ICBM) baru bisa saja dilakukan dalam beberapa bulan mendatang.
Enggan melepas senjata
Presiden AS Donald Trump mengatakan ia berharap dapat bertemu Kim lagi, kemungkinan tahun ini, setelah beberapa kali pertemuan selama masa jabatan pertamanya.
Pyongyang menyebut Kim terbuka untuk perundingan di masa depan, namun menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menyetujui pelepasan senjata nuklirnya.
Korea Utara menolak larangan internasional — yang didukung AS, Korea Selatan, dan negara lain — terhadap pengembangan rudal balistiknya.
Peluncuran ini terjadi menjelang kunjungan para pemimpin dunia ke Korea Selatan pekan depan untuk menghadiri forum ekonomi Asia-Pasifik, termasuk Trump dan Presiden China Xi Jinping.
Bulan ini, Korea Utara juga memamerkan rudal balistik antarbenua terbarunya dalam parade yang dihadiri oleh Perdana Menteri China.












