BISNIS DAN TEKNOLOGI
2 menit membaca
AS memberlakukan sanksi terkait Ukraina pada perusahaan minyak Rusia Rosneft, Lukoil
"Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang sia-sia ini, Kementerian Keuangan sedang mengenakan sanksi terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin," kata Sekretaris Kementerian Keuangan Scott Bessent.
AS memberlakukan sanksi terkait Ukraina pada perusahaan minyak Rusia Rosneft, Lukoil
“Kami mendorong sekutu-sekutu kami untuk bergabung dengan kami dan mematuhi sanksi-sanksi ini,” kata Bessent. / Arsip Reuters
23 Oktober 2025

Presiden AS Donald Trump telah memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatan keduanya, dengan menargetkan perusahaan minyak Lukoil dan Rosneft. Langkah ini mencerminkan meningkatnya frustrasi Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin terkait perang yang sedang berlangsung.

Departemen Keuangan AS, yang mengeluarkan sanksi tersebut, pada hari Rabu menyatakan siap mengambil tindakan lebih lanjut. Mereka juga mendesak Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata dalam perang Rusia di Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

"Mengingat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi pada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang mendanai mesin perang Kremlin," kata Menteri Keuangan Scott Bessent dalam sebuah pernyataan.

"Kami mendorong sekutu kami untuk bergabung dengan kami dan mematuhi sanksi ini," tambahnya.

Pengumuman ini muncul hanya sehari setelah seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pertemuan kedua yang direncanakan antara Trump dan Putin ditunda.

'Mereka tidak menghasilkan apa-apa'

Trump pada hari Rabu menyatakan harapannya bahwa sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia sebagai tanggapan atas kurangnya kemajuan dalam pembicaraan untuk mengakhiri perang Ukraina dapat segera dicabut.

"Ini adalah sanksi yang sangat besar... Dan kami berharap sanksi ini tidak akan berlangsung lama. Kami berharap perang ini dapat diselesaikan," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, duduk bersama Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte.

Dia mengatakan bahwa percakapannya dengan Putin tentang mengakhiri perang Ukraina "baik" tetapi pada akhirnya "tidak menghasilkan apa-apa."

"Setiap kali saya berbicara dengan Vladimir, saya memiliki percakapan yang baik, tetapi kemudian tidak menghasilkan apa-apa," kata Trump.

Dia juga menambahkan bahwa pertemuan puncak dengan Putin dibatalkan karena "tidak terasa tepat bagi saya."

"Kami membatalkan pertemuan dengan Presiden Putin — itu hanya tidak terasa tepat bagi saya," tambahnya.

SUMBER:TRT World and Agencies