BISNIS DAN TEKNOLOGI
1 menit membaca
Anugrah Neo Energy Materials berencana IPO senilai $300 juta di Indonesia
Anugrah Neo Energy Materials berencana melakukan IPO senilai $300 juta pada bulan Desember, dengan valuasi perusahaan mencapai lebih dari $2 miliar untuk mendanai ekspansi di bidang material baterai kendaraan listrik.
Anugrah Neo Energy Materials berencana IPO senilai $300 juta di Indonesia
Anugrah Neo Energy Materials berencana IPO senilai $300 juta di Indonesia. (Foto: Neo Energy)
22 Oktober 2025

Perusahaan tambang dan pengolah nikel Indonesia, Anugrah Neo Energy Materials, sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) untuk meraup lebih dari $300 juta di Bursa Efek Indonesia, menurut sumber yang mengetahui rencana tersebut.

Perusahaan yang sedang mengembangkan material untuk baterai kendaraan listrik (EV) ini menargetkan debut pasarnya pada bulan Desember, dengan estimasi valuasi lebih dari $2 miliar. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk proyek ekspansi, ungkap sumber tersebut.

DBS dan RHB Banking Group termasuk di antara bank yang memberikan konsultasi dalam penawaran ini.

Anugrah Neo mengoperasikan dua tambang nikel laterit di Sulawesi Tengah — TAS di Morowali, yang memiliki lebih dari 200 juta ton sumber daya alam, dan MDK di Ampana, yang mencakup 10.800 hektar. 

Perusahaan ini juga sedang mengembangkan pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) rendah karbon untuk memproduksi endapan hidroksida campuran, material penting untuk baterai EV, serta dua kawasan industri. 

Indonesia, yang menyumbang lebih dari separuh produksi nikel global, terus mendorong investasi dalam bahan baterai dan rantai pasokan kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi industrinya.

TerkaitTRT Indonesia - Pemerintah Indonesia buka kembali tambang nikel di Raja Ampat

SUMBER:Reuters